Selasa, 08 Oktober 2013

Read Or Die????? [Part4_TRUTH]


“Haha… ketua geng motor nangis?” sindiran itu sangat terdengar jelas ditelinga Cakka, suara yang berasal dari seseorang yang berada di belakangnya

Cakka membalikkan badannya, wajahnya terlihat heran melihat seseorang yang kini berada di hadapannya. Sosok laki-laki sebayanya dengan badan kurus dan rambut berpotongan polem (poni lempar). Wajah yang sangat asing, namun sepertinya ia sangat mengenal orang itu. Tapi siapa?? Mengapa orang itu bisa tahu jika Cakka adalah ketua geng motor, padahal yang tahu hal itu hanya sebagian orang saja.

“Ikut gue!!!!” laki-laki itu memegang sikut Cakka dan menariknya keluar

***

In Cafee Gemini

Oik membisu, ia bingung harus menjawab apa untuk permintaan Obiet. Permintaan Obiet adalah permintaan yang sangat kejam, baginya. Oik memang menyayangi Obiet, namun Obiet tak sepantasnya meminta Oik agar memberikan Cakka kesempatan untuk mencintainya. Bagaimana Oik dan Cakka saling mencintai, keduanya saja tidak saling mengenal.  Apa yang telah dilakukan Obiet samadengan memberi Oik sebuah harapan, kemudian menghancurkan harapan itu. Sangat jahat bukan?

Beberapa menit kemudian Oik mengangguk, ia menyetujui permintaan konyol dari Obiet. Obiet menaikkan alisnya, sepertinya ini bukanlah jawaban yang diinginkannya. Lalu, apa keinginan dan tujuan Obiet yang sebenarnya?? Membingungkan.

“Oik akan belajar menyayangi …….”
“Namanya Cakka” jelas Obiet
“Ya, Oik akan belajar menyayangi Cakka”
“Tapi cinta Oik kepada Obiet tidak akan mudah berhenti”
“Semua yang Oik lakukan hanya untuk Obiet, dan demi Obiet”
“Jangan menyesal dengan keputusan yang Oik ambil, karena Oik melakukan ini untuk Obiet”
“Terimakasih untuk harapan palsunya” Oik meraih tas putih yang disimpan diatas meja bernomorkan 23, kemudian pergi meninggalkan Obiet.

Obiet tetap membisu sampai langkah kaki Oik sudah tak terlihat lagi. Ia merasa menjadi orang bodoh yang sudah terakreditasi A. Ia mengacak-ngacak rambutnya layaknya orang frustasi.

“Bodoh”
“Obiet bodoh”
“Niat awal loe ngajak Oik kesini, untuk menyatakan perasaan loe yang sebenarnya”
“Bukan untuk menawarkan Cakka kepada Oik” Obiet terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia meneguk segelas jus jeruk yang terletak diatas meja bernomorkan 23 tersebut untuk menenangkan dirinya agar tidak emosi. Ia menghabiskan segelas jus tersebut dalam waktu yang cukup singkat dan meletakkannya kembali pada tempat semula.

“Mana mungkin Oik bisa mencintai Cakka dengan tulus”
“Mereka saja tidak saling menegenal”
“Dia sendiri yang bilang bahwa cintanya untuk gue gak akan mudah berhenti”
“Oik memang gadis bodoh”
“Ya ya ya bisa jadi”

***
Ext. Cafee Gemini

“Jadi darah dan anting-anting itu milik Ando?” ujar Cakka dengan nada tinggi
"Sssstttt jangan keras-keras" ia ketakutan
“Gue takut Cak, gue takut ketahuan polisi. Jadi gue melakukan operasi plastic”
“Jadi yang loe lakukan ini untuk menghindari diri dari incaran polisi?” Cakka menolehkan pandangannya kepada laki-laki pemilik potongan rambut polem yang sedang berdiri di samping kanannya. Laki-laki itu mengangguk mantap.
“Hm. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga” sindir Cakka
“Sayangnya gue bukan tupai, dan gue lebih pandai dari tupai” balasnya
“Udah deh loe gak perlu neken gue, gue melakukan ini semua demi keselamatan loe juga” jelas  Rohan yang membuat Cakka kebingungan. Rohan membisu, tatapannya kosong. Ia memutar kembali rekaman kejadian beberapa hari yang lalu, kejadian yang membuat hidupnya tak karuan seperti ini.

*Flash Back


Kedua pembalap liar sudah siap untuk melakukan aksinya,keduanya mengambil ancang-ancang untuk melajukan motornya. Rohan dengan mio hijau rakitannya, sedangkan Aliando dengan vario putih keluaran terbaru. Rohan menolehkan pandangannya kesamping kanan, yang berarti posisi lawannya yaitu Ando. Ando membalas tatapan Rohan, ia tersenyum remeh. Dalam hal ini, Ando memang jagonya. Kemahiran Ando dalam balapan memang sangat jauh lebih baik dibanding Rohan.

“Are you ready????” ujar seorang yang siap untuk mengibaskan bendera, pertanda bahwa pertandingan siap dimulai. Rohan dan Ando mengangguk mantap, kemudian melajukan motornya secara bersamaan.

Kedua pembalap tersebut telah melajukan motornya dengan kecepatan diatas normal. Sedangkan yang lain bersorak memberi dukungan pada jagoannya masing-masing. Pertandingan berjalan dengan lancar. Pada putaran pertama sampai putaran kedua Ando berada pada posisi pertama, dengan jarak yang cukup jauh dari Rohan. Rohan tidak putus asa, ia menambah kecepatan motornya. Hingga pada putaran ketiga, Rohan berhasil menyamakan kedudukan. Sepertinya bukan Rohan yang menyamakan kedudukan, tetapi Ando yang mengurangi kecepatan motornya sehingga posisi keduanya seimbang.

“Looser!!!!!” sinis Ando sambil menolehkan pandangannya pada Rohan
Spam loe, Ndo” balas Rohan emosi

Entah apa yang ada dalam pikiran Ando, diputaran terakhir ini ia malah menyamakan kecepatan motornya dengan Rohan. Padahal ia bisa saja melaju lebih cepat dari Rohan. Rohan sedikit bingung, mungkin ini adalah trik yang dimainkan Ando untuk sampai garis finish lebih cepat. Sebelum Ando berhasil membuyarkan konsentrasinya, ada baiknya jika ia yang terlebih dahulu membuyarkan konsentrasi Ando.  Terlintas sebuah pikiran picik dalam benak pengendara mio hijau ini. Ia mendekatkan motornya dan menendang motor vario yang ada disampingnya. Pengendara vario kehilangan control, ia terjatuh dengan posisi miring dan badannya tertimpa kendaraannya. Helmnya terlepas, kepalanya terbentur ke aspal sampai mengeluarkan darah segar, anting-anting hitamnya juga ikut lepas. Rohan menghentikan motornya, ia menolehkan pandangannya kearah Ando yang tergeletak tak berdaya. Rohan ketakutan, ia menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri “Untung gak ada yang tahu”. Rohan melajukan kembali motornya sebelum ada saksi mata.

*flash back off

Sorry Han, gara-gara gue hidup loe jadi berantakan”
“Gak apa-apa, itu udah kewajiban gue sebagai temen”

***

Eldwin membuka matanya secara perlahan. Ditatapnya langit biru yang terhampar luas diatas pandangannya. Posisinya saat ini adalah terbaring diatas rumput hijau yang terletak di sebuah tempat yang sangat tak asing baginya. Ia tersenyum sambil menghembuskan nafas panjangnya setelah melihat karunia yang maha kuasa. Eldwin mengangkat kedua tangannya, ditatapnya tiga jari bagian kanan yang putus akibat dipotong oleh Saufyka. Matanya berkaca-kaca.

"Kaka tetap tampan kok"
"Walau tanpa tiga jari pada tangan kanan"

Eldwin menoleh ke arah suara yang berasal dari samping kirinya. Suara lembut yang mengalun indah bagai sebuah shymphoni. Air matanya tumpah saat melihat sebuah sosok yang ada disampingnya. Eldwin bangkit dari posisi sebelumnya.

"Mama.........." Eldwin menjatuhkan tubuhnya diatas pelukan wanita berjilbab putih, yakni wanita yang amat sangat dirindukannya
"Kaka yang sabar ya" balas wanita tersebut sambil membelai rambut hitam Eldwin
"Kaka gak kuat...maaaaaaaaa" Isak Eldwin
"Kaka kuat kok"
"Kaka gak sesempurna dulu maaaaa"
"Kaka sayang, lihat mama" wanita itu memegang pundak Eldwin, keduanya bertatapan.
"Ka....Kesempurnaan itu adalah bagaimana cara kita menggunakan kekurangan yang kita miliki untuk berkontribusi  terhadap orang-orang yang membutuhkan. Bukan bagaimana keadaan fisik kita"
"Tapi ma......"
"Mama tahu kaka adalah seorang blogger, tapi kondisi kaka yang sekarang bukanlah alasan untuk kaka menghentikan mimpi kaka"
"Perjalanan hidup kaka masih panjang"
"Pulanglah!!!! Berjuang untuk melanjutkan mimpi kaka"
"Tetap berprestasi dan jadilah orang yang berguna untuk nusa, bangsa dan agama"
"Gak ma...Kaka ingin bersama mama"
"Tidak Ka..kita sudah berbeda dunia"
"Lakukan semuanya dengan ikhlas"
"Karena ALLAH SWT" sebuah kecupan mendarat di kening Eldwin. Kecupan yang sudah lama tak didapatnya. Sosok itu menghilang dalam waktu sekejap mata

***

"MAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Eldwin dari dalam ruang perawatan.

 

Dr Riezma dan suster Sri segera menghampiri Eldwin. Bukan karena mereka khawatir dengan keadaan Eldwin, melainkan saat ini adalah jadwalnya untuk memeriksa sekaligus mengganti cairan infus yang dipergunakkan oleh Eldwin.

"Masih sakit??" Dr Riezma memegang tiga jari Eldwin yang kini memiliki ukuran setengahnya dari ukuran sebelumnya. Eldwin menggigit bibir bagian bawahnya. Bukan karena ia kesakitan, namun ia merasa iba dengan kondisinya yang sekarang.

"Eldwin, kamu tidak apa-apa kan?" Dr Riezma melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Eldwin hingga Eldwin tersadar dari lamunannya. Eldwin masih membisu, mungkin ia masih terauma dengan hal ini.

Setelah Dr Riezma dan Suster Sri menyelesaikan tugasnya, mereka meninggalkan Eldwin. Mungkin saat ini Eldwin membutuhkan banyak waktu untuk menyendiri. Bukan untuk meratapi nasib, melainkan untuk belajar menerima kenyataan.

 

Beberapa menit kemudian Obiet datang. Ia membawa sekeranjang buah-buahan. Obiet sangat peduli kepada Eldwin, untuk itu ia menyempatkan datang kemari untuk menjenguk pria yang kini berada di hadapannya. Ditatapnya tiga jari Eldwin yang kini memiliki panjang setengahnya dari panjang sebelumnya. Eldwin mencoba tersenyum dalam kondisi seperti ini, walau hanya sebuah senyum miris. Ia teringat akan pesan dari sang mama yang menuruhnya untuk tetap kuat dan ikhlas. Mama juga mengatakan bahwa perjalanan hidupnya masih panjang, mimpinya tak cukup sampai disini, dan kondisinya yang sekarang bukanlah alasan untuknya menghentikan mimpi.

 

“Win, loe gak apa-apa kan?” Obiet mulai cemas melihat Eldwin yang sedari tadi memandang lurus dengan tatapan kosong

“Win……” Obiet melambaikan tangannya didepan wajah Eldwin

“Eldwinnn” nada suaranya meninggi sehingga berhasil membuyarkan lamunan Eldwin.

“Win, please!!!!! Belajar menerima kenyataan”

“Gue tahu kalau jari loe memang penting banget buat loe, tapi gak sewajarnya loe terus-terusan murung seperti ini”

“Di luar sana…..masih banyak orang-orang yang lebih menyedihkan dari kondisi loe yang sekarang”

“Loe minder???”

“Oke gue bakalan potong jari gue sekarang juga, agar loe ada temen”

“Atau loe butuh jari???”

“Gue akan potong jari gue sekarang juga dan dicangkokkan untuk jari tangan loe” Setelah selesai berpidato, Obiet segera mengambil pisau yang terletak di atas meja dan mengambil ancang-ancang untuk memotong jarinya.

“Loe ngapain?” Eldwin mulai angkat bicara

“Gue mau potong jari gue”

“Gak usah. Gue udah bisa menerima semuanya dengan ikhlas”

“Loe kenapa sih peduli banget sama gue?”

“Karena loe udah nyelametin nyawa gue”

“Segitunya?” Eldwin mengerutkan dahinya, Obiet mengangguk mantap

 

Eldwin meraih remote yang terletak diatas bantalnya. Televisi menyala. Seperti biasanya, Eldwin lebih senang menonton berita dibanding FTV atau acara music yang penyanyinya adalah boyband (apalagi boyband STANZA [?])

 

‘Akhirnya jenazah dari Suci Anggraeni telah ditemukan. Jenzah tersebut ditemukan menyangkut diatas pohon besar yang jaraknya tidak jauh dari TKP oleh seorang anak laki-laki yang berniat untuk mengambil layang-layang yang menyangkut di pohon. Inilah penjelasan dari…..’

 

Obiet menekan tombol panah atas pada remote yang berarti memindahkan saluran televisi

 

“Barbie a Fairy Topia?” Eldwin menaikkan alisnya. Ia tak paham mengapa Obiet mengganti channel favorite-nya menjadi film cartoon

“Loe itu butuh refreshing. Nonton berita Cuma bikin tegang” jawab Obiet bohong.

 

Sebenarnya Obiet takut jika Eldwin mengetahui bahwa kecelakaaan maut yang terjadi di BUGENVILLE disangkut mautkan dengan buku karangannya. Karena kemungkinan besar hal tersebut dapat merusak mental Eldwin yang sekarang. Apalagi dengan kondisinya yang seperti ini.

 

***

 

Suasana kamar yang gelap gulita, hening, dan angin berhembus kencang walau jendela kamar tertutup rapat. Fauzy meletakkan sesuatu dengan bentuk bulat (baca: tidak terlalu bulat) kedalam kotak berukuran sedang. Kemudian ia meraih figura berwarna biru muda yang terletak pada dinding kamarnya. Ia tak hentinya menatapi foto yang berada pada figura tersebut. Foto seorang perempuan berwajah imut dengan rambut panjang terurai, siapa lagi kalau bukan foto Acha.

 

Hari ini adalah hari kelima setelah kepergian Acha, Fauzy masih merasakan duka yang mendalam. Ia masih sulit menerima kenyataan jika Acha telah tiada,

 

“Kamu memang sudah mati, namun cintaku untukmu tak akan pernah mati” Fauzy meletakkan kembali figura tersebut pada tempat semula. Ia merasakan basah pada bagian tangannya, ternyata tangan Fauzy berlumuran darah. Tanpa ia sadari kaos putihnya ikut terkotori darah karena ia membersihkan tangannya dengan menggunakan kaos tersebut.

 

***

 

Hari ini adalah hari Rabu, hari dimana mata kuliah olahraga dilaksanakan. Sepertinya kondisi tubuh Obiet sedang tidak mendukung, untuk itu ia lebih memilih ijin dari mata pelajaran tersebut. Di saat teman-temannya yang lain sedang sibuk melaksanakan olahraga di Lapangan, Obiet berdiam diri di luar kelas sambil mendengarkan ‘Lagu Rindu’ yang didapatnya dari soundcloud.

 

Disaat Obiet sedang asik mendengarkan music, ia mendapati seseorang sedang duduk menyila di atap genteng. Posisi Obiet saat ini sedang berada di lantai 4, berarti seseorang itu sedang duduk manis pada atap genteng salahsatu ruangan yang terletak di lantai 3 . Nampaknya Obiet mengenal seseorang itu. Obiet melangkahkan kakinya sedikit lebih mendekat.

 

“Posisi loe udah kaya kucing lagi puber” sindir Obiet, seseorang itu menolehkan pandangannya pada Obiet. Raut wajahnya sangat berbeda dari biasanya, matanya pun terlihat sayu. Ia beranjak dari duduknya dan segera menghampiri Obiet. Keduanya bertatapan.

 

“Tolong gue”

“Biet”

“Biet????  Kenapa loe tahu nama gue??”

“Tuh” ia menunjuk name tag yang tertera pada seragam putih Obiet

“Oh. Minta tolong apa?”

“Tolong buka blog-nya Eldwin!!!!”

“Buka profile-nya doang?”

“Gampang” Obiet menyanggupi

“Bukan….Tapi buka dasbor-nya”

Dasbor?? Gue gak ngerti, Mario”

“Ya udah, tolong cari tahu password akun blog-nya Eldwin aja!!!!”

“Buat apa sih? Loe siapanya Eldwin?”

“Suatu saat loe akan tahu”

“Tapi itu privasi, io”

Please!!!!!” Mario membungkukkan badannya kemudian memeluk lutut Obiet. Sepertinya ia tidak main-main dengan permohonannya.

Obiet membisu, ia tidak tahu mesti mengatakan apa untuk menjawab permintaan Rio.

“Terus imbalannya apa kalau gue berhasil dapetin password akun blog-nya Eldwin?”

“Gue ….gue…..”

“Gue akan lakukan semua apa yang loe perintahkan” Obiet mengangguk-nganggukkan kepalanya. Bukan berarti ia menyanggupi, tetapi ia hanya mengangguk pertanda paham dengan maksud dari ajakan Rio. Simbiosis mutualisme, mungkin itu yang dimaksud oleh Mario. Saling menguntungkan kedua belah pihak.

Obiet berpikir untuk beberapa saat. Ia bukanlah tipe orang yang mudah mengambil keputusan. Ia sedang memikirkan dampak positif dan negative-nya apabila ia membantu Mario. Hingga akhirnya ia dapat memutuskan dan BERSAMBUNG ……..

 

 

Apakah Obiet akan menyanggupi permintaan Mario??

Untuk apa Mario mencari tahu password akun blog-nya Eldwin???

 

 

 


Terimakasih sudah membaca dan setia menunggu postingan ini ya TL :)))) *PEDE
Tinggalkan jejak ya!!!! Jangan jadi pembaca gelap wkk
Dan tolong berbagi note ini ya :))) semakin banyak pembaca, semakin baik hehehe
Go follow @JL_Kakatikao and like fp  MYSTERY STORY AUTHOR TIKKA 0.facebook.com/Mysstor

 

 

Selasa, 27 Agustus 2013

Read Or Die ??? [Part3_When I'm stuck]

Di episode sebelumnya…


“Tunggu apalagi? Tangkap dia!!!” Seru salahsatupolisi, kemudian kedua polisi lainnya memborgol tangan Eldwin dan menggiringnyakedalam sel tahanan. Eldwin berusaha melawan, namun borgol yang mengikattangannya membuat ia sulit untuk melawan. Eldwin pasrah, kini Ia mendekapdibalik jeruji besi.
“Tunggu……!!!!” teriak seorang gadis denganjubah hitam yang baru saja memasuki ruangan tersebut
“Sayalah pembunuh yang sebenarnya” gadistersebut menghampiri meja polisi, kemudian mengeluarkan kaki kanan manusia,tangan kanan manusia, dan sebuah bola mata dari dalam keresek hitam berukuran besar yangsedari tadi dipegang oleh tangan kirinya. Hampir semua polisi yang ada padaruangan itu tercengang dan tidak percaya atas adegan dan dialog yang adadihadapan mereka pada malam ini.
“Saufyka Umari” gumam Eldwin dari balik jerujibesi


Part3 _ When I'm Stuck

“Dia tidak ada hubungannya dengan kasuskematian Rizky san” lanjut gadis mysteriustersebut sambil merapikan bola mata, kaki dan tangan bagian kanan. Gadispemilik nama ‘Saufyka Umari’ itu terlihat sangat tenang
“Saya tidak percaya kalau gadis selugu kamuadalah seorang pembunuh” ujar salahsatu polisi yang sedang sibuk memegangsambil memperhatikan bola mata yang hanya berjarak 10cm dari matanya.
“Jadi anda lebih percaya bahwa pria seluguEldwin-lah yang telah membunuh Rizky Patrick Egeten? Hah?” balasnya dengan nadamenantang
“Apa ada bukti yang memperkuat bahwa kamuadalah pembunuh yang sebenarnya?” gadis itu membisu beberapa detik
***
Tuhan izinkanlah….
Dia kembali seperti dulu
Saat kita bersama
Oooo…….

Obiet segera melepas earphone yang sedari tadi dipergunakansebagai media rekamannya. Ia keluar dari ruangan yang diselimuti oleh kaca. Di luar ruangan terlihat seorang priadewasa  ber-jas biru yang sedaritadi menyaksikan proses rekaman remaja tampan yang usianya sekitar 18 tahunan itu. Pria berjas itumengacungkan kedua jempolnya kearah Obier.

“Good job” Jawab pria berjas itu
“Terimakasih om”
“Kamu benar-benar bernyanyi dengan hati”
“Lagu ‘pintaku’ ini memang sangat cocok dinyanyikanolehmu” lanjutnya, Obiet tersenyum simpul
“Pengalaman pribadi, Om” celetuk Deva yangsedang asyik bermain dengan psp-nya. Obiet mengerutkan Dahinya dan menajamkanmatanya kearah Deva. Deva tetap pada psp-nya walau ia menyadari bahwa Obietsedang menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa
“Loe masih berharap kepada Zahra kan?” satupernyataan yang membuatnya membelalakan mata dan membuat hatinya sedikit resah.Obiet membisu, ia bingung harus menjawab apa untuk pertanyaan yang seringmembuatnya gundah gulana
“Gue pacarnya Zahra” ucap Deva datar sambilmemainkan psp-nya
Sorry gue ada keperluan  mendadak dan gue haruspergi dari tempat ini sekarang juga” Obiet mulai melangkahkan kakinya menujupintu keluar
“Perlu om antar?”
“Tidak om, Obiet bawa motor sendiri”
“Bukankah beberapa waktu yang lalu kamu telahmengalami kecelakaan akibat kendaraan bermotor?”
“Tenanglah Om Nagaswara Irwinsyah, Obiet akanbaik-baik saja” sambung Deva, Obiet melangkahkan kakinya lebih cepat
“Sudah tak sabar untuk menyaksikan kisah sadisya, bung” sindir Deva, Obiet menghentikan langkahnya yang sudah di ambangpintu. Ia membalikkan badannya dan menatap Deva dengan tatapan sinis. Devamembalas dengan senyum yang memberi kesan meremehkan Obiet.
***

Cakka membuka matanya secara perlahan, pandangannya sedikit memberi effect blur pada Obyek yang dilihatnya. Pria ini telah mengalami pingsan selama 24jam lebih, apakah sudah bisa masuk katerogi muri??? Badannya sangat lemas, dancacing-cacing penghuni perutnya sudah mulai dangdutan.

“BIBIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK”
“I...i…..ya den Cak ka. A den su dah sa dar?”ujar bibik yang kini berada di ambang pintu kamar Cakka
“KELIHATANNYA GIMANA???? HAH???”
“Ayo bikin makan!!! Gue laper” paksa Cakkadengan nada tak sopan
“Baik Den!!!!” bibik melangkahkan kakinyamenuju Dapur

Cakka menatap ponselnya yang terbaring di atas bantal bersampulspiderman kesayangannya. Seingatnya, beberapa waktu yang lalu ia menyimpanponsel itu di dalam laci meja belajar. Tapi, mengapa kini ponsel tersebutberada diatas bantalnya? Apa ada sesorang yang diam-diam menyelinap masuk kekamarnya? Ah tak penting juga membahas hal bodoh seperti itu.
Didapatinya satupemberitahuan yang mengaktakan ‘3 pesan diterima’.

Pesan pertama
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:00
Lu dimana Kka ?? Kitasemua udah stand by di sirkuit
Pesan kedua
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:10
Lu masih dimana??? Anak-anakRIDER-X udah pada datang
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:20
Sepuluh menit lagipertandingan dimulai…
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:29
Gue yang maju..
Selamat tinggal
“28 Juli 2013????”
“Kemarin????”
“Rohaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn” Cakka berlari keluar ruangan dengan rautwajah yang amat sangat panic
***

Polres Dermawati

“Apakah barang bukti yang ada di hadapan kalianbelum cukup memperkuat bahwa saya adalah pembunuh yang sebenarnya?” Saufykamenajamkan matanya kepada para polisi yang berada di tempat. Para polisi itumenggelengkan kepalanya bertanda bahwa mereka masih belum percaya sepenuhnyabahwa Saufyka adalah pembunuh Rizky Patrick.
“Keluarkan dia dari sel!!!” seru Saufyka denganmenunjuk ke arah Eldwin yang sedang mendekap di balik jeruji. Polisi-polisi itutak menanggapi perintah dari Saufyka, meskipun gadis itu mengaku bahwa dirinyaadalah seorang pembunuh.
“Saya pastikan bahwa Eldwin tidak akanmelarikan diri”
“Jika apa yang saya katakan tidak sesuai dengankenyataan, kepala saya taruhannya” Para polisi saling menatap dan menganggukmantap. Dua dari mereka segera berjalan menuju sel tempat Eldwin di penjara,kemudian membuka gembok, dan mengeluarkan Eldwin dari tempat tersebut. EldwinNampak sangat bingung. Andai saja Obiet ada disini, pasti ia akan membantuEldwin untuk mengetahui isi dari pikiran gadis yang kini ada di hadapannya.

“Sudah pernah merasa kehilangan?” Tanya Saufykadatar tanpa memandang wajah Eldwin yang berada di hadapannya
“Su…..daaaa..h” jawab Eldwin terbata-bata,Saufyka terkekeh
“Sama” raut wajah gadis ini langsung berubahmenjadi sedih, kepalanya tertunduk.
Ia mendongkakan kepalanya, menatap tajam padaEldwin.
“Kalau kehilangan sesuatu yang palingberharga?” pertanyaan yang satu ini membuat Eldwin terdiam, ia berpikir kerasuntuk mencari jawaban yang tepat. Seingatnya, ia belum pernah kehilangan suatubenda yang paling berharga untuknya. Eldwin menggelengkan kepalanya, tatapannyakosong.
“DAN INILAH RASA….”
“ELDWIN AW……” teriak Obiet dari ambang pintumasuk
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”teriak Eldwin yang baru saja tersadar dari lamunannya
“was” sambung Obiet
“Rasanya kehilangan sesuatu yang paling berharga”Saufyka menghela nafas, kemudian ia tertawa terbahak-bahak. Ia merasa banggakarena telah berhasil memotong tiga jari Eldwin dengan menggunakan  sebuah benda tajam yang ukurannya lebih besardari pisau . Sebut saja golok.

Tiga jari bagian kanannya putus. Kini, telunjuk, jari tengah, dan jarimanis memiliki ukuran tinggi yang sama seperti kelingking. Darah segar keluardari ketiga jari milik sang bloggertersebut. Sedari tadi Eldwin meletakkan kedua tangannya diatas meja, tepatnyadibawah pandangan Saufyka. Memang inilah rencana Saufyka, ia ingin memotongjari atau bahkan tangan milik Eldwin. Entah apa maksud dari niat buruknya ini.Melihat adegan tersebut polisi  yakin100% bahwa Saufyka yang telah membunuh Rizky Patrick. Eldwin dibebaskan dandilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Sedangkan Saufyka digiring ke dalam sel.

***

Cakka menghentikan langkahnya tepat di sebuah jalanan sepi denganlintasan berliku dan di pinggir-pinggirnya dibatasi oleh pepohonan besar yangmembuat tempat ini semakin mencegkram. Jl Jamaica Utara, tempat yang biasadipergunakkan oleh Cakka dan teman-temannya untuk melaksanakan balap liar.Tempat ini sangat sepi dan tak ada seorangpun yang berani melewati jalan ini.  Konon katanya, jalan ini adalah bekaspeninggalan Belanda yang biasa digunakan untuk pembuangan mayat. Dulu, tempatini merupakan sebuah sungai yang memiliki bentuk berliku. Karena seringmengeluarkan bau bangkai dan membuat warga sekitar risih, akhirnya tempat inidibangun menjadi jalan beraspal yang lintasannya berliku seperti bentuk semulasaat masih menjadi sungai. Jalan ini merupakan jalan pintas menuju jalan raya.  Kini tidak ada lagi keluhan dari wargasetempat. Semua aman dan terkendali.

Namun semenjak jalanan tersebut mulai dipergunakkan,  jalanan tersebut memakan banyak korban jiwa.Hampir setiap hari terjadi kecelakaan, bahkan memakan tiga sampai empat jiwadalam setiap harinya. Akhirnya jalan ini resmi ditutup dengan menggunakan pagarbesi tinggi yang dililitkan menggunakkan kawat berduri pada bagian atasnya laludipasang gembok yang kuncinya dipegang oleh pak RW. Cakka berhasil membukagembok tersebut dengan bantuan Rohan, dan mereka menjadikan tempat ini untukacara balap liar.

“Rohan”
“Ya Rohan”
“Apa mungkin?”

Kunci motornya terjatuh, Cakka membungkukkan badanya. Didapatinya sebuahdarah yang sudah mengering tepat diatas aspal tempat kunci motornya tergeletak.Cakka meletakkan tangannya diatas aspal yang terhiasi darah kering itu.

“Seperti darah bekas kemarin”
“Awwww” tangannya mengenai sesuatu. Sesuatu ituternyata sebuah anting-anting berbentuk bulat dengan warna hitam. Cakka sangatmengenal anting-anting tersebut, yang tak lain adalah milik Rohan.
“ROHAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNNNNNNNNN”
“I’M SORRY!!”
“I’M WRONG” tangan kanannya memukul-mukulaspal. Ia merasa sangat bersalah. Andai saja pada sore itu ia tidak pingsan,mungkin nyawa Rohan dapat terselamatkan.
“GUE SALAH GUE SALAH” ia membentur-benturkankepalanya ke aspal sampai mengeluarkan darah segar
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnn”Cakka meneteskan air mata, hingga airmatanya bercampur dengan darah yangmengalir dari kepalanya
Cakka merasa bersalah, benar-benar merasa bersalah. Ia telah membuatRohan pergi, pergi untuk selamanya.
***
R.S KATULISTIWA

Eldwin sedang terbaring dalam keadaan tidak sadar di ruang operasi.Dokter sedang berjuang agar jari tangan Eldwin dapat menyatu seperti semula.Sedangkan dari luar ruangan Obiet hanya mondar-mandir tak jelas dengan memasangwajah gelisah. Ia menyandarkan tubuhnya pada tembok sambil menautkan keduatangannya untuk mendoakan Eldwin.

‘Sampai saat ini kepala dari puteri  Juan Andreas alias Acha Raisyabelum ditemukan. Selain itu pengemudi Jazz merah dengan plat nomor ‘D 7576 GC’belum ditemukan juga. Menurut catatan kepolisian, plat nomor tersebut tercantumatas nama Suci Anggraeni yang tak lain adalah puteri sulung dari pemilik TokoBuku Metamorfora. Dan satu hal yang paling mengejutkan, buku ‘shibo kiroku’ditemukan pada jok mobil milik Suci dalam keadaan utuh. Apa kecelakaan tersebutmasih ada kaitannya dengan buku yang ditulis oleh author Eldwin??’ ujar pembawaberita dari dalam layar kaca yang terdapat diatas lemari yang terletak padaruangan tersebut

Obiet menghela nafas panjang. Belum juga kasus kematian Rizky Patrickterselesaikan, sekarang sudah muncul masalah baru. Masalah yang masih adakaitannya dengan buku karangan Eldwin. Tentunya Eldwin tidak boleh mengetahuidahulu kasus ini, karena kemungkinan besar akan mengganggu mentalnya. Obietyang sudah tahu hal ini akan berusaha menyembunyikan hal ini dari Eldwin.

“Hay” sapa seorang peremuan muda berseragamputih-putih yang berhasil menyadarkan Obiet dari lamunannya
“Eh ya…hay”
“Obiet kan?” Tanya perempuan itu, Obietmengangguk.
“Masih ingat saya?”
“Masih. Suster Sri kan??”
“Ya”

Obiet tak sengaja melihat seseorang yangsedang terbaring diatas kasur dorong yang dikendalikan oleh suster Sri. Orangitu terbaring dalam keadaan tak sadar dan wajahnya yang pucat seperti mayat. Seseorangitu Nampak familiar baginya, tapi ia siapa? Obiet diam, ia berusaha mengingat.Ya…dia adalah laki-laki yang berjumpa dengannya beberapa hari yang lalu.Laki-laki yang memiliki tanda yang sama seperti Cakka. Teringat tentang kalimatyang dikatakan oleh Mario, “Jodoh, musibah, dan kematian hanya rahasia yang diatas”

“Dia meninggal sus?” Tanya remaja ini denganmemasang wajah ragu
“Ya”
“Dia meninggal dua minggu yang lalu akibatmeminum obat nyamuk cair”
“Hah? Dua minggu yang lalu?” Obiet membelalakanmatanya. Ia masih ragu dengan penjelasan suster Sri. Seingatnya ia bertemu denganpria ini belum lama, sekitar dua atau tiga hari yang lalu.

‘Apa mungkin yang kemarin ketemu dengan gue adalah setan?’

“Ya dua minggu yang lalu. Mayatnya ditemukan didalam lemari baju”
“Seperti kasus kematian Rizky Patrick saja”gurau suster Sri. Obiet diam, ia sudah cukup muak mendengar nama Rizky Patrick.Apalagi karena mempermasalahkan kasus pembunuhan Rizky Patrick, Eldwin sampaimengalami musibah yang sangat tragis.
***

Cafee Gemini
19:00

Juan Andreas memasuki ruangan. Matanya menatap lurus ke arah panggung.Nampak seorang pria dengan mengenakan kemeja berwarna biru dengan motifkotak-kotak sedang memainkan piano dengan nada yang cukup menyayat hati danmembuat siapapun yang mendengarnya akan meneteskan air mata, termasuk JuanAndreas. Pria itu bernama Fauzy Adrian, atau biasa disapa dengan sebutan ‘Ozy’.Ia adalah penyanyi tetap di cafee ini. Pria pemilik suara melayu ini merupakan pacardari  Acha Raisya, puteri dari JuanAndreas.

Bukan Juan saja yang merasa kehilangan, Ozy pun merasakan hal yang sama.Di tempat ini tersimpan banyak kenangan yang diukir oleh mereka. Tak disangka,kisah mereka berakhir tragis. Acha meninggal akibat kecelakaan maut saatdiperjalanan menuju rumah Ozy, katanya sih untuk mengantarkan kado. Ya benar,kejadian yang merenggut nyawa Acha bertepatan dengan ulangtahun Fauzy yangke-24.

“Para pengunjung semua, mohon perhatiannyauntuk sebentar saja!!” ujar Ozy dari atas panggung dengan menggunakkan pengerassuara. Para pengunjung terdiam, mereka menatap wajah Ozy yang terlihat sedih.Ozy berhasil mencuri perhatian para pengunjung
“Saya hanya ingin meminta do’a dari teman-temansemua agar amal dan ibadah Acha tunangan saya sekaligus puteri dari pemilikcafee ini diterima disisi TUHAN YME”
“Mari kita berdoa sesuai dengan kepercayaanmasing-masing”
“Berdoa dimulai!!!!”
Para pengunjung mematuhi perintah Ozy. Mereka berdoa sesuai dengankepercayaan masing-masing. Setelah itu para pengunjung kembali ke aktifitassemula dan Ozy kembali memainkan piano untuk menghibur para pengunjung.

***

R.S KATULISTIWA
20:00

Obiet cukup lelah untuk aktifitas pada hari ini. Mulai dari  kuliah, rekaman, dan sekarang ia memilikikewajiban untuk menunggu Eldwin. Obiet merasa bahwa ia telah berhutang nyawakepada Eldwin. Andai saja pada saat itu Eldwin tak membawanya ke Rumah Sakit,mungkin nyawanya tak kan terselamatkan. Maka dari itu, kali ini adalahkesempatan Obiet untuk membalas kebaikan Eldwin. Obiet merebahkan tubuhnya padakursi yang terletak didepan pintu yang bertuliskan ‘Ruang Operasi’. Matanya terpejamuntuk beberapa saat sampai akhirnya ia dibangunkan oleh seorang Dokter yangtidak asing baginya.

“Dokter Riezma” Obiet yang baru terbangun dari tidurnya menggesek kedua matanya olehtangan
“Kamu sedang menunggu Eldwin?” Tanya DokterRiezma yang kini posisinya sedang duduk disamping Obiet, Obiet mengangguk.
“Operasinya tidak berhasil” ujar Dokter Riezma,Obiet membelalakan matanya.
“Apakah kamu tahu kalau Eldwin mengidap ………..”
“Dokter Riezma!!!!!” panggil suster Sri daridepan pintu Ruang Operasi. Dokter Riezma mengalihkan pandangannya ke-arah suara
“Eldwin dok….Eldwin” ujar suster Sri panic, Dokter Riezma segera berlarimenuju Ruang Operasi dan meninggalkan Obiet

Obiet bangkit dari tempat duduk untuk mengikuti langkah kaki DokterRiezma, namun seseorang dari belakang telah mencengkram tangannya dan membuatnyasulit untuk melangkah. Cengkraman itu sangat kuat, namun siapakah orang yangtelah mencengkram tangan Obiet? Seingatnya ditempat ini hanya ada ia seorang.Apa mungkin cengkraman kuat itu adalah milik Mario yang statusnya masihdiragukan antara manusia atau setan.

“Io, lepaskan gue!!!” Obiet melepaskancengkraman itu dengan sekuat tenaga sampai akhirnya pemilik cengkraman ituterjatuh ke lantai

“Aw” ringisnya, Obiet membalikkan badannya.Ternyata yang telah mencengkramnya adalah Oik. Obiet mengulurkan tangannyauntuk membantu Oik, namun orang yang akan dibantu bukannya menerima ulurantangan Obiet malah membisu dengan tatapan mata kosong. ‘Bagaimana aku bisamelupakanmu?’
“Oik…Oik..” Obiet melambaikan tangannya didepanmuka Oik, Oik masih dalam keadaan bengong.
“Pramudia Oik Ramadlani” Obiet membuyarkan lamunanOik. Jarak wajah Obiet hanya 10cm dari wajah Oik. Kedua mata itu salingbertatapan, kedua jantung itu pun berdetak begitu kencang. Wajah Obiet semakinmendekat menuju wajah gadis imut yang ada dihadapannya.
Semakin dekat ….. maju 1 cm..
8cm….
7cm….
6cm…
5cm… Oik memejamkan matanya, bibirnya mengukirsebuah senyuman.
4cm… nafas Obiet terasa sangat jelas
3cm….
2cm….
Dan………..


Kini kedua hidung itu berjarak 1cm. Obiet memundurkan kembali wajahnya beberapa cm dari wajah Oik. Ia tersenyummelihat Oik yang masih memejamkan matanya. Dengan gesitnya ia memajukan kembaliwajahnya dengan membentuk bibir layaknya orang yang akan mencium dan…..

“Fiuhhhhhhhh” Obiet meniup wajah gadis yang adadi hadapannya. Gadis itu membuka matanya, wajahnya terlihat menyimpankekecewaan.
“Masih dibawah umur, belum waktunya” ujar Obietsambil mengacak-ngacak rambut Oik. Kemudian Obiet memegang kedua tangan Oikuntuk membantunya bangun dari lantai.
“Kok tahu nama lengkapku sih?”
“Tahu dari twitter kamu, Ik”
“Emang kita udah saling follow?”

Obiet diam, tak berani menjawab pertanyaan gadis yang ada di hadapannya.Ia takut jika Oik mengetahui bahwa ia adalah stalker twitter Oik.

Obiet kembali menatap Oik dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.Tatapan seorang macan yang siap menerkam mangsanya. Tatapan yang aneh, barukali ini ia mengeluarkan tatapannya itu. Oik menggigit ujung bibir bagianbawahnya, rasa takut menyelimutinya.

“HAHAHA aku bercanda, Ik. Kamu gak usahmemamerkan wajah takutmu” Obiet tertawa lepas. Tawa yang belum pernah dilihatOik sebelumnya. Oik membisu.
“Maaf” tawanya terhenti
“Aku bercanda, Ik”
“Kamu ngapain disini? Siapa yang sakit?”
“Kamu sakit,?” Obiet memegang pipi Oik kemudianturun ke pundak lalu turun ke ke ke ke ke siku  untuk memastikan bahwa Oik dalam keadaanbaik-baik saja.

Jantung Oik berdetak begitukencang. Apa mungkin laki-laki yang kini ada di hadapannya merasakan debaranyang sama? Obiet yang kini ada dihadapannya bukan seperti Obiet yang ia kenal,bukan Obiet yang cuek. Sebenarnya baru kali ini Oik dapat dekat dengan Obiet,dekat dalam arti ngobrol berdua secara emapat mata. Sebelumnya, kedua insan inihanya saling mengenal nama dan wajah satu sama lain saja. Jika bertemu, palinghanya say hay saja. Mereka hanyaberani ngobrol via sms ataupun chat, dan ternyata Oik mengutarakan perasaannya kepada Obiet melalui pesan singkat.

“Mamaku sakit” jelas Oik

Obiet menatap jam tangannya yang sudahmenunjukan pukul 21:00
“Semoga mamamu lekas sembuh ya. Hati-hati ya, Ik”

Cssssss…..Obiet mendaratkan bibirnya dikening Oik. Kemudian ia segeraberlari meninggalkan Obiet seolah tak terjadi apa-apa. Oik cengo, ia menataplurus kepada laki-laki yang sedang berlari membelakanginya. Seolah tak percayadengan apa yang terjadi pada malam ini, Oik menampar pipinya dengan keras.“Awwwwwww”

***

Mario P.O.V

Tak baik jika terus-terusan terpaku pada masalalu. Andai saja dapatkembali ke masalalu, gue akan memperbaiki semua kesalahan yang telah gue lakukan. Tapi, apakah iniadalah balasan untuk perbuatan gue pada masalalu? Arghhhhh… gue cuma makhlukbodoh yang selalu mengedepankan emosi. Makhluk idiot yang hobby-nya menindasyang lemah. Siapapun loe, dimanapun loe, loe loe loe semua orang-orang yangpernah gue bully, yang tak terhitung jumlahnya. Gue nyesel dan mohon maaf yangsebesar-besarnya, khususnya loe Eldwin

***

Deva sedang asyik dengan psp kesayangannya. Seorang perempuan berambutlurus memasuki kamarnya. Gadis  itu dudukdisamping Deva, namun yang sedang bermain psp pura-pura tak menyadarikeberadaan sang kekasih. Gadis itu merasa risih dengan sikap cuek Deva yanglebih mementingkan game-nya.

“Dev”
“Hmm” jawab Deva dengan pandangan yang masihfocus dengan psp-nya
“Kamu kok gak ikut do’a bersama untuk Kak Sucisih”
“Untuk apa? Gak ngaruh kan buat nilai matakuliahku?”
“Tapi dia kan kakak kamu”
“Ya…walaupun berbeda ibu”
“Sudahlah Zahra sayang. Kamu gak perlumengurusi keluargaku”
“Kamu sangat berbeda dengan Obiet, Dev” Zahramenatap mata Deva. Deva membalas dengan tatapan elangnya.
“Oh jadi kamu masih sayang sama Obiet?” nadasuaranya meninggi
“Tidak”
“Terus kenapa kamu membanding-bandingkan akudengan Obiet, hah?” Deva mengangkat dagu Zahra. Zahra terlihat sangat ketakutandan segera melepas tangang Deva
“Aku mau pulang” gadis itu mengambil langkahcepat agar dapat segera keluar dari Kamar Deva yang suasananya sedangmencengkram
“Berhenti!!!!!” cegah Deva, Zahra takmenghiraukan
“Kalau kamu gak menuruti perintahku, kamu akancelaka!!!” nada suaranya semakin meninggi. Zahra semakin mempercepatlangkahnya.

***

Zahra berhasil keluar dari Rumah Deva. Ia tak menyangka jika Deva dapatberbuat kasar kepadanya. Mungkin ia telah salah karena lebih memilih Devadisbanding Obiet. Sepanjang jalan ia hanya melamunkan tentang kelanjutan kisah asmaranya dengan Deva.

“Aw” seorang pengendara satria tak sengajamenyerempetnya sampai terjatuh

Sang pengendara segera turun dari motor dan membantu Zahra untukbangkit. Untungnya Zahra tidak terluka parah. Karena sang pengendara memilikijiwa social yang tinggi, ia mengantarkan Zahra untuk pulang ke rumahnya.

***

Di balik jeruju besi

Saufyka nampak begitu bahagia berada di tempat ini walau sendirian.Polisi sengaja memisahkan gadis ini dengan napi lainnya. Mereka takut kalauSaufyka membantai napi-napi lainnya.

“Hahaha….Marioooo”
“Aku sayang kamu Mario”
“Disini aku menunggumu sayang”
“I Love you beib”
“Rio…rio….hahaha”
Saufyka tertawa histeris
***
Di luar jeruji besi

Tiga orang polisi sedang menjaga para napi agar tidak kabur. Yang 2  sedang sibuk memperdebatkan masalah politikdi Indonesia, sedangkan  yang 1 sedang menontonberita dengan menggunakan Hp Nexian G3T yang terhubung ke TV.

 ‘Telah hilang seorang pasien dari  Rumah SakitJiwa MegaMars. Menurut pengakuan seorang perawat, pasien ini melarikan diridari 2 hari yang lalu. Berikut adalah foto dari pasien tersebut’
‘Bagi yang menemukan bisa segera datang ke RSJMegaMars’

Dari dalam layar ponsel Nexian G3T  terpampang sebuah wajah yang sangat tidakasing baginya. Ia memperlihatkan wajah yang terpampang dari dalam layarponselnya kepada kedua temannya.

“Ada apa dengan dia?” Tanya salahsatu darimereka yang hanya memperhatikan foto itu sekilas
“Coba kau lihat tulisan yang ada dibawahfoto!!!”
“Pasien RSJ MM yang melarikan diri?” iaterbelalak, kedua rekannya mengangguk mantap. Lalu ketiganya memandang kearahSaufyka yang berada dalam sel.
“Mariooooooooooooooooooooooooooo…………….I LoveYou hahahaha” teriaknya dari balik jeruji
“Sepertinya dia memang gila”
“Benar-benar gila”
“Apa mungkin orang yang jiwanya terganggu dapatmembunuh bahkan memutilasi orang?”
“Entahlah”


***
Yb Obiet Panggrahito
Tatapan matamu ………
1 jam yang lalu melaluiBlackBerry
6 suka  10 Komentar
Irsyad Nurhakim
Bro gue dari kemarin statusnyakayak kembang perwan yang lagi jatuh cinta haha
Suka . komentari
1 jam yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Sialan lu
Suka . komentari
1 jam yang lalu
Oik Ramadlani
Ehem ehem cieeee :p
Suka . komentari
30 menit  yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Kenapa Ik??
Suka . komentari
28 menit yang lalu
Oik Ramadlani
Gak hehehe
Suka . komentari
15 menit  yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Ehm..besok aku tunggu di cafee Geminijam 7 malam ya. Ada yang ingin dibicarakan
Suka . komentari
10 menit yang lalu
Oik Ramadlani
Apa? Kenapa gak disini aja
Suka . komentari
3 menit yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Terlalu frontal. hehe
2 Suka . komentari
Beberapa detik  yang lalu

***

Dari : 083820770391
01/08/2013 10:10

Nanti malam gue tunggu loe dicafee Gemini jam set8 …
Rohan

Satu pesan singkat yang membuatmatanya terbuka lebar. Sebelumnya, ia membaca pesan tersebut dalam keadaansetengah sadar dari ngantuknya. Namun setelah ia membaca identitas pengirimyang terrtera pada akhir kaliamat, rasa kantuknya menghilang begitu saja. Cakkamencoba menelepon balik nomor tersebut, namun nomor yang dituju sedangdialihkan. Apa mungkin pesan yang diterimanya memang benar-benar dikirim olehRohan? Tapi nomor pengirim yang tercantum bukanlah nomor hp Rohan. Bukankah Rohansudah meninggal beberapa hari yang lalu?

“Apa jangan-jangan ini adalah jebakan dari Aliando?”

***

Cafee Gemini
19:00

Kedua insan ini hanya saling bertatapan tanpa mengeluarkan sepatahkatapun. Entah apa yang ada pada pikiran mereka. Yang laki-laki terlihat sangattampan dengan jas berwarna putih dan celana putihnya. Sedangkan yang perempuanhanya berpenampilan apa adanya,  gaunpolos berwarna merah jambu dengan panjang sampai lutut, itupun dengan wajahpolos tanpa make up. Obietmenundukkan kepalnya, mencoba memperhatikan penampilannya. Oh my no….penampilannya sangat resmi, padahal ini hanya acara makanmalam biasa saja, bukan untuk mengisi acara di Gereja ataupun menyanyi di depanPresiden.  Ia mendongkakan kepalanya,menatap gadis yang ada di hadapannya dengan wajah bodohnya. Sang gadis menyunggingkan senyumnya, senyum manis nan tulus.

“Ehm …Ik”
“Ya, kenapa Biet???”
“Kamu udah punya pacar?” Oik menggelengkankepalanya
“Berarti ada kesempatan dong. Hehe” Obiet menggarukkepalanya yang tak gatal. Matanya mendapati Cakka yang baru memasuki ruangan bernuansa italia ini.
“Kesempatan untuk apa?”
“Untuk…..ehmmm…..”
“untuk…”
“ehm…”
“untuk apa?”

“Untuk orang yang ada disana” Obiet mengarahkantelunjuknya kepada Cakka yang sedang berdiri di ambang pintu. Oik mengalihkanpandangannya menuruti arah yang ditunjukkan oleh Obiet. Keduanya menatap ke arahyang sama, yaitu laki-laki bermata sayu dengan pakaian yang apa adanya.

~Engkau masih yang terindah
Indah di dalam hatiku
Mengapa kisah kita berakhir
Yang seperti ini~

Sebaris lagu yang dinyanyikan oleh seorang Fauzy Adrian sang penyanyitetap di cafee ini yang memiliki suara berlogat melayu. Ozy menyanyikan laguyang berrjudul kesedihanku, lagu yang dipopolerkan oleh krispatih. Lagu yangsangat cocok untuk mewakili perasaannya saat ini. 100% pengunjung cafee turutmerasakan kesedihan yang dirasakan oleh Ozy, bahkan salahsatu dari mereka adayang sampai meneteskan air mata.

“Apa yang gue rasakan?” ia memegang dadanyayang terasa sesak
“Mengapa gue merasakan sakit hati yang mendalamsaat loe menyanyikan lagu itu?”
“Gue merasa ada yang aneh”
“Apalagi wajah loe” kedua tangan Cakka mengusappipinya yang basah karena dibanjiri oleh air mata yang sedari tadi menetes

Mengapa Cakka menangis saat mendengar alunan lagu yang dinyanyikan Ozy??
Apa alasan Saufyka memotong jari Eldwin??
Ada hubungan apakah antara Elwin, Saufyka, dan Mario?
Mengapa Obiet memberi harapan palsu kepada Oik??
Mengapa Cakka begitu yakin bahwa Rohan sudah meninggal??
Siapakah orang yang mengaku sebagai Rohan?
Siapakah Aliando???
Mengapa perkataan Deva selalu menjadi kenyataan, apakah Deva memiliki kelebihan seperti Obiet??

Rabu, 21 Agustus 2013

Read Or Die ??? [Part2_Mario Stevano, Who are you??]

Episode sebelumnya

Rumah Cakka

Shibo Kiroku, buku yang dibelinya 2 hari yang lalu.Sebenarnya ia membeli buku itu bukan untuk dibaca, melainkan untuk membuktikanperkataan orang-orang yang mengatakan bahwa buku tersebut merupkan bukukematian. Katanya, siapa saja yang melihat buku ini maka ia harus membelinya.Dan siapapun yang membelinya maka ia harus membacanya. Jika tidak, ia akanmati.
“Ini? Buku bersampul freak kayak gini mendatangkan kematian. Modus banget” Cakkamelempar buku itu keluar jendela kamarnya
“Aaaaa….aaaa….dada gue sakit”
“Den den Cakka…..aden kenapa?” Bibik segeramenghampiri Cakka dan terlihat panicmelihat tingkah Cakka yang sedang membanting-bantingkan tubuhnya pada tembok
“Daaaa…daaaa….ddadaaaaaaaaaaaaagueeeeeeeeeeeeee”
“Asma aden kambuh??? Bibik ambilkan obat ya”

Mario Stevano, Who is you???

Dalam diam selalu terbayang satu wajah yangmenuntunnya untuk mencari sosok pada bayangannya itu. Sebenarnya kelebihan yangdimilikinya bukanlah suatu pilihan, melainkan sebuah anugerah yang dititipkan padanya.Matanya kembali terpejam, terbayang sosok seorang yang belum lama ini telahberjumpa dengannya.

“Eldwin”
“Ya orang dalam bayangan gue adalah Eldwin. Adaapa dengan dia??”

Ada hal ganjil yang membuatnya merasa bimbang untuk menemui Eldwin.Matanya kembali terpejam untuk menerawang keadaan teman barunya yang bernama‘Eldwin’, namun hasilnya nihil. Mata batinnya tertutup dan gelap tak bisamelihat apapun. Matanya kembali terpejam, satu sosok baru telah muncul padabayangannya. Bukan sosok yang asing baginya. Laki-laki dalam bayangan Obietterlihat sedang kesakitan dan sepertinya membutuhkan bantuan.

“Cakka ….. Ya Cakka”

Ia melangkahkan kakinya tanpa tujuan yang pasti, dalam keadaan taksadarkan diiri (melamun).
Tiiiiiittttttt…..Ternyata langkah kakinya telahmenghalangi sebuah mobil yang melaju dengan cepat. Pengendara itu membuka kacamobilnya,”Heh…kalo jalan jangan sambil ngelamun” bentaknya pada Obiet

“Maaf” ia tertunduk merasa bersalah
“Hey,, kamu Obiet kan???”
“I….i…ya” Obiet mulai memberanikan untukmengangkat kepalanya dan menatap wajah orang itu
“Maaf,,kakak siapa?”
“Perkenalkan, saya Suci” gadis itu mengulurkantangannya dari dalam mbil
“Obiet kak” tangannya menyambut salam hangatdari Suci
“Mungkin kamu tidak mengenalku, tapi aku inginmengenalmu”
“Ayo masuk kedalam mobil!!! Kita bicarakansemuanya di dalam” Obiet mematuhi perintah Suci

***
Dalam mobil

“Aku mengidolakanmu, Biet” Satu kalimat yang membuat Obiet bingung danmenatap heran pada arah suara.
“Aku adalah salahsatu mahasiswi di UNIVERSITASCAKRAWALA. Kemarin aku melihat penampilanmu ketika sedang menyanyikan lagu ‘AkuBertahan’, dan saat itu pula aku mulai mengagumimu”
“Terimakasih kak. Kalau kakak kuliah di UNICAKberarti kakak mengenal Cakka?”
“Cowok gila yang aneh itu kan?”  gadis itu tetap focus pada aktifitasmenyetirnya
“Entahlah kak” jawabnya acuh karena sedari tadiia sangat asyik dengan buku bacaannya
“Kalau aku sih gak tahu, tapi sepertinya Dayatmengetahuinya”
“Ia menjabat sebagai seksi humas di kelas kami.Dan tidak menutup kemungkinan bila ia menyimpan data lengkap anak-anak sekelas”
Whatever deh kak, yang jelas aku hanya butuh alamat rumah Cakka”
“Oke Oke” Gadis itu meraih ponsel nokia type E63 yangtergeletak dihadapannya.

Calling
Dayat .......

“Hallo Day”
“Hallo cy ada apa?” ujar seorang diseberang telepon
“Lu punya alamat lengkap rumah Cakka kagak?”
“Sepertinya punya”
“Dimana alamatnya?”
“Aduh cy,,gue lagi ngendarai motor. Nanti dehgue smskan ya”
Tuuttt…tuuutttt. Dayat memutuskan sambungantelepon.
“Kak..kakSuci…awaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasssssssssss!!!!!!!” Teriak Obiet ketikamelihat seseorang diluar mobil yang hampir tertabrak oleh Suci karenamengendarai sambil teleponan. Seseorang itu berlalu begitu saja seolah-olahtidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Suci membanting stir kearah kanan lalu mengerem mobilnya dengan mendadakdan berhenti di tempat yang cukup sepi dari kendaraan.  Kejadian tadi cukup membuatnya syok. Wajahnya nampak pucat, mata danpandangannya hampa, ia tak sadar bahwa keringat dingin telah membasahi wajahcantiknya. Obiet mengernyitkan keningnya dan menatap penuh tanya kepada gadisyang berada disampingnya.

***

‘Mario Stevano sedang asyik memainkan Gibson SG double neck yang dibelinya seharga Rp.3000.000,00 denganmenggunakan uang tabungan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Ia tak sadarbahwa seseorang dibalik pintu sedang memantaunya dan seperti mengincar sesuatuyang sangat berharga untuk Mario. Entah ia mengincar gitar Gibson SG Double Neck seharga Rp.3000.000,00 ataukahmengincar………..’

“Dev!!” Panggil sang mama dari lantai bawah.Deva menghentikan aktifitasnya dan meletakkan buku bersampul merah tua secarasembarangan. Buku yang berjudul ShiboKiroku tepatnya pada halaman 193.

***

Kata cinta itu indah, apalagi jika ditambah dengan imbuhan me-i yangkemudian terangkai menjadi kata mencintai. Namun kata mencintai itu akan terasaambigu jika belum tersusun menjadisebuah kalimat. Menurut bentuknya, kalimat terbagi menjadi dua bentuk. Yaitubentuk positif dan negative. Contoh kalimat positif : Mencintaidan dicintai (cinta yang terbalas), satu kalimat yang akan membuat hatiseseorang  terasa bahagia danmelayang-layang di udara kemudian terbang sampai langit ketujuh sambil menunggangikuda sembrani. Sesampainya disana mendapat sambutan istimewa dari para bidadaradan bidadari yang akan mendampingi kita menuju tempat terindah. Khayalantingkat tinggi bukan?
Yang kedua, contoh kalimat negative : Mencintai tanpa dicintai (cintayang tak terbalaskan). Satu kalimat sederhana yang dapat memberi efek  ‘jleb’ dihati sang obyek penderita. Namun setiap orang memiliki cara yang berbedadalam menyikapi hal ini.

“Apakah cinta ini salah?”
“Apakah aku salah karena telah mengenalmu?”
“Bagaimana aku dapat melupakanmu jika setiap kita berjumpa, kau yang selalu menyapakuterlebih dahulu?”
“Apakah aku salah menutup hatiku untukoranglain, karenamu?”
“Karena kamu yang tidak pernah memberikankepastian untuk perasaanku” Ia masih menatap tablet apple ipad yang sedari tadi terhubung pada situs m.facebook.com.Dimana status pertama yang terpampang pada beranda adalah status milik akun facebook seseorang yang sering membuatgadis ini salah tingkah jika berhadapan dengan pemilik akun tersebut.

Yb Obiet Panggrahito
Beginilah nasib jadi orangbersuara merdu, serak serak hhuft -,-
10 detik yang lalu melalui BlackBerry
6 suka  10 Komentar

Jarinya segera  meng-klik tulisan ‘suka’ dengan lincah. ‘Oik Ramadlani dan 6 lainnya menyukai ini’. Kemudiania membuka profil  milik akun  facebook tersebut. Sejenak ia menatap sebuahphoto yang terdapat dalam album foto profil. Terpampang wajah seorang laki-laki mengenakan kemeja bermotif kotak-kotakberwarna merah tua dengan posetersenyum, posisi badannya berdiri sambil memegang kerah kemeja yangdikenakannya.

“Wajahmu memang sedikit mirip dengannya” gadisitu membelai ipadnya yang menampilkan foto profil milik akun yang bernama Yb Obiet Panggrahito

***
Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya

Kalimat tersebut di share padajejaring social yang biasa kita sapadengan sebutan ‘Twitter’. Dalam waktu1 menit, twit tersebut berhasil mencuri perhatian para pengguna twitter danmenjadi tranding topic pada urutanpertama.

Eldwin DN
@winwinner
 Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya
15 detik yang lalu melaluitwitter
Retweet by Nuraini Puteri


Eldwin DN
@winwinner
 Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya
17 detik yang lalu melaluitwitter
Retweet by Utami

Isti Kemala Dewi
@istikemaladew
Dan seorang cowok cuek akanjomblo sampai kematiannya wkk ._.v RT Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya
25 detik yang lalu melaluitwittanic

Mario Stevano
@Riostev
 Dan seorang pembunuh berdarah dingin, akanmati setelah memakan banyak korban RT Seorang pengecut akan mati sebelumkematiannya
30 detik yang lalu melaluitwittanic

Ia membelalakanmatanya ketika melihat salahsatu retweet terakhiryang muncul pada time line.

“Gak…Gak mungkin” ia menajamkan matanya yangter-focus pada monitor netbook berwarna biru tua dengan merk ‘Acer’, kemudian ia mendekatkan monitor tersebut pada matanya untuk memastikan bahwa akun twitter yang bernama @Riostevtelah me-retweet dan mengatakan hal itu.
“Gak mungkin Mario mengatakan itu” iamenjauhkan monitor tersebut daripandangannya
“Gak gak mungkin” Kedua tangannya menjambakrambut hitam lebat milik sang blogger tersebut
“Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”emosinya sudah tak dapat tertahankan lagi,kedua tangannya meraih benda electronic yang terletak disampingkanannya kemudian dilemparkan kearah pintu dengan bantingan yang lumayandahsyat untuk seorang pemula seperti Eldwin (?) Sampai-sampai netbook ituterbelah menjadi 2 bagian serta kaca monitor yang pecah dan bercecerandilantai.

***

Menurut informasi yang didapat dari Dayat Simbaia, alamat rumah Cakkaberlokasi disini. Perumahan Bugenville no 1. Rumah dengan pagar besi berwarnakuning emas yang menjulang tinggi, serta perpaduan warna dinding yang dibuatsemewah mungkin. Ada juga berbagai macam bunga, mulai dari bunga yang sederhanasampai bunga yang memiliki nilai jual tinggi. Dan ada kolam dengan hiasanpatung batu berbentuk kura-kura yang terletak di tengah bunga-bunga tersebut yangkatanya milik Haryo Nuraga, pemilik pabrik industry PT. SENTOSA UTAMA.

Tapi semua keindahan yang diceritakan diatas bernilai upit, alias TIPUbelaka dan bermajas sinestesia. Warna dinding sudah sangat kusam dan berjamur,mungkin pemilik salah membeli cat (Makanya pak, pake duluxe dong!!!).Bunga-bunga di taman memang masih Nampak utuh, namun sudah layu dan sebagiannyalagi berserakan diatas rerumputan yang bergoyang (bergoyang karena tertiupangin).  Patung batu berbentuk kura-kuramasih masih nampak utuh dan berselimutkan lumut hijau (eaaak menjijikan).

Tatapannya tertuju pada pintu masuk yang kini berjarak 10 meter dari tempatnya berdiri. Terlihat seorang perempuanberjubah hitam sedang berdiri di tempat tersebut sambil menatap sinis padaObiet. Obiet menatap heran, perempuan itu membalas tatapan Obiet dengan membukabola matanya lebar-lebar. Angin bertiup semakin kencang dan sebuah debuberhasil mendarat pada bola mata laki-laki bersuara merdu itu. Tangannyamenggesekkan kedua matanya yang termasuki oleh debu. Setelah ia membuka matanyakembali, perempuan itu menghilang tanpa jejak sedikitpun.

“Hey” seseorang perempuan berkacamata telahmembuyarkan lamunan Obiet
“Sedang apa kamu berdiri disini?”
“Ehmm aku ingin menemui Cakka”
“Cakka sudah tidak tinggal disini” jawabnya.Obiet mengerenyitkan keningnya.
“Hey, matamu terlihat merah. Ayo ikut kerumahku!!! Aku akan mengobati matamu” Ujar gadis itu setelah meyadari bahwabola mata Obiet terlihat memerah. Obiet mengangguk menyetujui ajakan tersebut.

***

“Rasanya pahit” Obiet menggigit bibir bawahnyasaat gadis tersebut sedang meneteskan sebuah cairan berwarna hijau pada matanya
“Semuanya akan baik-baik saja” gadis itutersenyum melihat tingkah Obiet yang seperti anak kecil
“Aneh!!!! Mata yang ditetesi malah tenggorokkanyang terasa pahit”
“Yups, begitulah efek sampingnya”
“Terimakasih Dokter…..”
“Mario?” Obiet membelalakan matanya ketika iamendapati tulisan ‘Dr. Mario Stevano’ pada kotak P3K tersebut.
“HAHA” gadis dihadapan Obiet menggelengkankepalanya
“Nama saya Sarah, bukan Mario”
“Lalu…..???” telunjuknya menunjuk kotaktersebut, Sarah segera meraih kotak tersebut dan memasukkannya pada lemariterdekat agar jauh dari pandangan Obiet.
“Lupakan” Sarah kembali duduk dihadapan Obiet
“Oh ya, bukankah tujuanmu kemari untuk menemuiCakka?” Obiet mengangguk
“Sekarang dia tinggal di Bugenville II bersamaneneknya” ia seolah mengalihkan perhatian, Obiet merasa bahwa gadis ini sedang menyembunyikan sesuatu.
“Tetapi tadi aku melihat seorang wanita di terasrumah itu”
“Mungkin kakaknya”
“Memang tidak ikut tinggal bersama neneknya?”
“Ia baru saja meninggal” jawabnya dengan nadadatar dan tatapan lurus
Obiet mengerenyitkan keningnya, ia cukupbingung dengan kejadian pada hari ini.
‘Apa perempuan tadi adalah kakaknya Cakka?’
‘Alias setan’

***

“Aku hanya seorang pengecut ma, tidak lebihdari itu” ujar remaja tampan berseragam putih biru dalam seorang pelukan wanitaberjilbab
“Kamu bukan pengecut, Kak!! Mungkin belumsaatnya” wanita itu membelai lembut rambut remaja yang sedang berada padapelukannya
“Kapan Ma? Kapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn?”balasnya sendu
“Kapan aku bisa menjadi pemenang?”
“Aku bosan, Ma. Akubosanselaluterbelakangkanaku bosanselalumenjadipengecutakubosandengancacianmereka”
“Aku capek, Ma…lebih baik aku mati saja”
“Tidak, Kak. Tidak!!!”
“TUHAN YME telah menciptakan manusia denganseadil mungkin. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.Mungkin Kakak memang kurang pandai dalam pelajaran, tapi Kakak pandai membuat hatimama bahagia dan pandai membuat mama tersenyum”
“Maaa……” remaja itu mendongkakan kepalanyakarena bukan itu jawaban yang diharapkannya. Wajahnya hanya berjarak 15cm dariwajah sang mama
“Kakak harus ingat!!! Kesempurnaan itu adalahbagaimana cara kita menggunakan kekurangan yang kita miliki untuk berkontribusi  terhadap orang-orang yang membutuhkan. Bukanmencari kelebihan yang kita miliki, namun oranglain tidak memiliki”
“Ma..Kakak sayang sama mama”

Air matanya tumpah membasahi selembar foto yang berada padagenggamannya. Yang tak lain adalah photo mama tercinta yang selalu memberinyamotivasi. Semenjak sang mama pergi, hanya diri sendirilah yang selalumemberikan motivasi.

 Eldwin Dwi Nugraha
Love you mom, you are myeverything
20  detik yang lalu melalui BlackBerry
1032 suka  982 Komentar

***

BUGENVILLE  II

Gadis ini melajukan mobilnya dengan kecepatan dibawah rata-rata. Iamasih terauma dengan kejadian beberapa menit yang lalu saat hampir menabrakseseorang. Kali ini ia mengemudi dengan sangat hati-hati. Matanya mendapati sebuahbuku yang tergeletak  pada kursi yang adadisampingnya. Ia meraih buku tersebut.

“Oh, jadi ini buku kutukan yang seringdiceritakan Deva?”Suci membolak-balikkan buku tersebut
“Karangan AuthorEldwin Dwi Nugraha”
“Yang laris sampai ke Negara Jepang”
“Gue belum siap mati!!! ” Kemudian iamelemparkan buku tersebut keluar dan mengenai pengendara sepeda motor yangmelaju dari arah yang berlawanan. Buku tersebut nampak menutupi pandangan sang pengendara motor.Pengendara motor tersebut sulit mengendalikan keadaan sampai-sampai mengambiljalur yang salah dan bertabrakan dengan mobil yang dikendarai oleh Suci sampaimeledak.

***

‘MARIO …. MARIOOO…. MARIOOOOOO’ ujarnya dalamhati saat sedang berjalan menuju Bugenville II untuk mencari alamat rumahneneknya Cakka.

“Gue disini” Obiet segera membalikan badannyakearah suara tersebut, ia menyipitkan matanya.
“Loe cari gue?”
“Dih, gak!! Pede gila”
“Gak percaya”
Up toyou” balas Obiet ketus
Obiet menutup matanya, ia berusaha membuka mata batinnya sekuat mungkin.Ia masih penasaran dengan identitaslaki-laki yang kini sedang berdiri di hadapannya.
“Percuma!!!! Mata batin loe gak akan terbuka”ujar Mario yang berhasil membuat Obiet kembali membuka matanya
“Mata batin loe hanya akan terbuka jika adaseseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan saja”
“Eh sebentar!!! Ada apa itu? Ramai sekali” Obiet segera berlari menujukerumunan tersebut, Rio mengikuti
“Telah terjadi kecelakaan yang cukup hebat diBUGENVILLE II dan memakan korban. Salahsatu korbannya merupakan puteri daripemilik Cafee Gemini yang nyawanyasudah tidak terselamatkan. Kepalanya telah terpisah dari tubuhnya, polisi danwarga sekitar masih sibuk mencari kepala milik puteri dari Juan Andreas” ujar reporter salahsatu stasiun televisidaerah
‘Lagi-lagi mata batin gue tertutup’
“Jodoh, musibah, dan kematian hanya rahasiayang diatas. Loe Cuma manusia biasa yang dititipi kelebihan. So, loe gak perlusok tahu terhadap kematian seseorang” ujar Mario yan lagi-lagi berhasilmenjawab pertanyaan dalam hati Obiet. Kali ini Obiet memilih diam, karena apayang dikatakan Mario memang benar dan amat sangat benar.

***

Inikah yang namanya cinta
Yang slama ini tak pernah ku duga
Berjuta rasa
Cinta yang pertama ku rasa
Indahnya jika kau disampingku
Cintaku yang pertama

Sebait lagu Cintaku Yang Pertama yang pernah dinyanyikan oleh sang pujaan hati saat mengisi acara pada ulangtahun Sekolah yang ke-32. Lagutersebut adalah lagu favoritenya karenamewakili perasaannya terhadap pemilik suara merdu tersebut. Ia kembali membuka profile facebook milikObiet dimana salahsatu status milik Obiet telah membuatnya meneteskan sedikitair mata.

Yb Obiet Panggrahito
Rindu seseorang di masalalu hehe*lebay dikit
10 suka 4  komentar
3 jam yang lalu melaluiBlackBerry
Zahra Damariva Lubis
Ehem…buat siapa tuh?
Suka . komentari
2 jam yang lalu

Yb Obiet Panggrahito
Yang mersa aja hehe..
Suka . komentari
2 jam yang lalu

Irva Fauzia
@Zahra : untuk seseorang yangmemberi komentar paling atas wkk
Suka . komentari
2 jam yang lalu

Zahra Damariva
Apaan sih Va -___-
Suka . komentari
Beberapa detik yang lalu

“Aku akan melupakanmu, Biet”

***

Sudah hampir beberapa jam Cakka tak sadarkan diri dari pingsannya. Nenekdan para pembantunya sudah sangat bingung, apalagi mendengar penjelasan dokteryang mengatakan bahwa Cakka dalam keadaan baik-baik saja sedangkan denyut nadidan detak jantungnya samasekali tak berfungsi. Semuanya semakin membingungkandan menimbulkan tanda tanya besar.

“Boleh saya melihat keadaan Cakka?”
“Silahkan!! Dia ada di Kamar”
“Terimakasih”
Obiet menatap Cakka yang sedang terbaring dalam keadaan tidak sadar. Iamerasa simpati dengan kejadian aneh yang sering dialami Cakka belakangan ini.Walaupun ia tidak terlalu mengenal Cakka, namun ia sangat peduli kepada Cakka.Maklumlah, anak SMA yang satu ini memang memiliki jiwa pri kemanusiaan dan prikeadilan sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam pancasila.
“Cakaran itu…………………” ia membelalakan matanyaketika mendapati cakaran yang ada pada leher Cakka.
Cakaran yang semulaberwarna merah kini telah berubah menjadi warna hijau tua.
Ponsel Cakka berbunyi, Obiet tidak menghiraukannya karena ia masihkonsentrasi pada telapaktangannya yang sedang mengusap cakaran pada leherCakka. Cakaran itu terasa sangat dingin, dan anehnya hanya pada bagian itu saja.Obiet memindahkan telapak tangannya pada kening Cakka, keningnya terasa hangat.Normal bukan???
Ponsel Cakka kembali berdering. Obiet segera mencari arah suara tersebutyang berasal dari dalam laci meja belajar. Ia tidak bermaksud lancang, ia hanyatakut ada telepon yang benar-benar penting.
50 panggil tak terjawab dari ‘mtx_rohan’ dan 23 pesan masuk dari orangyang sama.

Dari : mtx_rohan
Kka, loe jangan lupa dengan janjinanti malam!!! Kalo lu sampe gak datang, nyawa loe taruhannya!!

***

Obiet bukanlah tipe orang yang senang bertamu lama-lama. Ia hanyamembutuhkan waktu sebanyak lima belas menit untuk menjenguk Cakka. Kali ini iasedang berjalan untuk pulang. Ia berjalan sambil menendang-nendang kaleng bekasminuman yang kemudian mengenai kepala seorang pria berkepala botak.
“H…hhhh….hh….maaf Pak” Obiet gugup ketika priabotak itu menghampirinya, kepalanya menunduk karena ia tak kuasa menatap wajahseram pria botak tersebut
Pria itu memegang dagu Obiet, dan membuat Obiet terpaksa untukmendongkakan kepalanya. Matanya terbelalak ketika melihat kening pria berkepala botak itu. Ia memiliki bekas cakaranyang sama seperti yang dimilik Cakka. Pria tersebut memegang keningnya yangberhasil menjadi pusat perhatian remaja SMA yang ada dihadapannya.

“Kau takut, nak?”
“Ti…ti…dak”
“Lantas mengapa kau menatap keningku sepertiitu?”
“Temanku memiliki tanda yang sama sepertimu,Paman”
Are yousure?” pria itu mendekatkan wajah seramnya pada Obiet, Obiet menganggukdengan expressi ketakutan
“ Dia adalah orang pilihan”
“Maksud paman?” Pria berkepala botak itumembisu, Obiet semakin penasaran
“Paman” Obiet membuyarkan lamunan pria tersebut
“Ha..hem..”
“Ini bukan cakaran biasa. Hanya orang-orangpilihanlah yang memiliki cakaran ini”
“Termasuk paman?” Obiet memotong penjelasanpria tersebut, pria itu membulatkan matanya bertanda bahwa ia tak suka dengansikap Obiet
“Maaf paman, silahkan dilanjut”
“Baiklah”
“Cakaran ini adalah sarana penghubung antaradunia kita dan dunia lain. Orang yang memiliki cakaran ini akan mudah dimasukioleh arwah”
“Khususnya oleh arwah yang belum tenang di alamsana”
“Ia juga akan merasakan rasa sakit yangdirasakan oleh arwah yang sedang hinggap di raganya”
“Lalu, apa yang dapat menyembuhkannya?”
“Cinta sejati”
“Namun hal tersebut sangat mustahil untuk didapatkannya”
“Mengapa?”
“Pemilik cakaran tersebut akan disegani olehsemua orang, kecuali orang-orang pilihan sepertinya”
“Maksudnya orang-orang yang memiliki cakaranseperti dia?”
“Bukan!! Suatu hari nanti kamu akan tahu”
“Aku harus pergi”
“Jaga temanmu”
“Jangan sampai ia mengakhiri hidupnya karenacakaran tersebut”
“Selamat tinggal” Pria botak meninggalkan Obietdibawah raja siang yang sedang bersiap-siap untuk  membenamkan diri dan cahayanya

***

Rumah Eldwin
21:00

Aktifitas pada hari ini cukup membuatnya lelah, terutama oleh kegiatankampus  yang memang samasekali tidakberpengaruh untuk nilai-nilai dan ipk-nya. Belakangan ini ia sedang disibukkanoleh P3M (Persiapan Pemilihan Presiden Mahasiswa) dimana ia terpilih menjabatsebagai ketua pelaksana. Ia membaringkan tubuhnya diatas sofa dan memejamkanmatanya yang terasa sangat ngantuk.

“Assalamu’alaikum” sura bel rumah memanggilpertanda ada tamu yang datang
Eldwin yang baru dalam keadaan setengah sadar segera bangkit dari sofadan membukakan pintu. Ia terkejut melihat sosok 3 orang pria gagah yang bertamuke rumahnya.
“A…ada..apa. Pak?” ujarnya terbata-bata
“Ini surat penangkapan untuk anda, sodaraEldwin” salahsatu pria berseragam polisi memberikan sebuah amplop kepadaEldwin. Eldwin membisu, ia sangat bingung.
“Anda menjadi tersangka dalam kasus kematianRizky Patrick Egeten” Lanjut polisi yang posisinya berdiri disamping Eldwin
“Sa…sa…saya tidak mengerti. Saya tidak tahuapa-apa”
“Tapi anda adalah orang terakhir yang menemuiRizky san dan kami harap anda bersedia untuk menjalani pemeriksaan sidik jariyang akan dilaksanakan besok malam. Terimakasih”

Ketiga polisi itu meninggalkan Eldwin. Eldwin syok, ia kembali menatap amplop yang berisi surat penangkapan itu.Ia sangat bingung dan terpukul.
“Aaaaaaaaaaaaa” Eldwin menjatuhkan badannya dan meremas-remas amplop tersebut

***

Hari ini adalah hari yang cukup menegangkan untuk Obiet. Hari dimanapengumuman lomba vocal yangdiselenggarakan oleh team PaduanSuara Mahasiswa Universitas Cakrawala. Juara ketiga akan mendapatkan piala +piagam + voucher berlibur ke Disney land + uang tunai senilai Rp.5000.000,00.Juara kedua akan mendapatkan piala + piagam + uang tunai Rp.4000.000,00.Sedangkan juara pertama mendapatkan piala + piagam + tiket masuk UNICAK (tanpatesting + beasiswa senilai Rp.50.000.000,00). Dan sudah dapat ditebak, juarasatu jatuh pada pemilik nomor peserta 57 yaitu Yohanes Baptista ObietPanggrahito. Sungguh prestasi yang sangat membanggkan bukan?

***

Obiet berjalan menelusuri lorong Kampus UNICAK, ia berniat untuk mencariseseorang. Langkahnya terhenti ketika melihat Eldwin yang sedang asyik denganlaptop barunya. Obiet duduk disamping Eldwin. Eldwin yang menyadari keberadaanObiet segera menghentikan aktifitasnya. Ia menatap Obiet yang memamerkan sebuahtiket yang tak lain adalah Gold tiketyang sangat didambakan setiap peserta.

“Punya loe?” Obiet mengangguk. Eldwin memelukObiet, ia turut bahagia atas keberhasilan temannya.
“Tahun depan dong?” Eldwin melepas pelukannya,Obiet mengangguk dengan senyum merekah
Wellcome brooo”
“Thanks” balas Obiet datar
“Win…” raut wajah Obiet berubah 360 derajatdari yang senang menjadi tegang
“Ya?”
“Gue didatangi Mario Stevano”
“Hahah …. lawak loe” Eldwin kembali focus pada laptopnya
“Gue serius” Eldwin membisu
“Win….”
“Apalagi?”
“Ini!!” Obiet memperlihatkan selembar halamanyang diterbitkan pada tanggal 26 Juli 2013 oleh redaksi Koran Merah Putih

Koran Merah Putih-Berita Dunia
Jumat, 26 Juli 2013
Rizky Patrick Egeten, pemilik Sakura Production house ditemukan telahtak bernyawa di dalam lemari pakaian yang berada pada kamar no 212 HotelGalaxi. Jasadnya ditemukan dalam keadaan tidak utuh tanpa bola mata bagiankanan, telinga bagian kanan, tangan kanan, dan kaki kanan. Apa maksud daripembunuh tersebut mengambil anggota tubuh bagian kanan milik pengusaha asaljepang ini? Bukti yang ditemukan hanyalah kertas kontrak dengan Eldwin DwiNugraha yang sudah tersobek menjadi beberapa bagian dan buku ‘shibo kiroku’karya blogger terkenal milik Eldwin Dwi Nugraha yang telah berlumuran darah.
“Loe nuduh gue?” Sesaat ia menatap kesal kepadaanak laki-laki yang berada disampingnya, Obiet diam
“Jangan mentang-mentang loe punya indera keenamjadi loe bisa seenaknya nuduh gue sebagai pembunuh Rizky san” Pria berwajahcalm itu masih focus pada laptopnya yang terhubung pada situs www.blogspot.com
“Gue gak maks….” Remaja berseragam putihabu-abu itu menggigit bibirnya pertanda takut
“Dan satu hal lagi yang perlu loe inget. MarioStevano itu Cuma tokoh fiktif, gak nyata” ia menutup laptopnya dan pergimeninggalkan remaja SMA yang sedari tadi berada disampingnya

***

Polres Dermawati
21:00

Eldwin nampak begitu tegang dalam menunggu hasil pemeriksaan sidik jariyang dilaksanakan pada malam ini. Para polisi yang berada ditempat ini menatapEldwin dengan tatapan yang tidak biasa.

“Wajah itu bagaikan topeng, menipu. Wajah yangterlihat sangat lugu saja ternyata bisa jadi pembunuh berdarah dingin” sindirsalahsatu polisi. Eldwin memilih untuk diam, karena baginya diam itu lebih baikdibanding membela diri yang tak punya bukti apapun.

“Hasilnya positif” Ujar salahsatu polisi yangtelah selesai melakukan pemeriksaan, Eldwin tercengang.
“Sidik jari sodara Eldwin sangat cocok dengansidik jari yang ada pada buku Shibo Kiroku dan sobekan kertas kontrak yangditemukan  di kamar no 212 Hotel Galaxi”
“Tapi pak…….”
“Kamu sudah tidak bisa mengelak lagi, Eldwin”
“Pembunuh bermuka lugu”
“Pak. Jelas saja terdapat sidik jari saya padabuku dan sobekan kertas itu. Karena buku itu pemberian dari saya dan saya punmenandatangani pada kertas kontrak tersebut” balas Eldwin bernada tinggi
“Apa hukum di Indonesia memang seperti ini?”nadanya semakin meninggi
“Aparat-aparat yang  mudah dibayar dengan uang”
“Cuih…sampah kalian” Eldwin berhasil meluapkansemua emosinya
“Tunggu apalagi? Tangkap dia!!!” Seru salahsatupolisi, kemudian kedua polisi lainnya memborgol tangan Eldwin dan menggiringnyakedalam sel tahanan. Eldwin berusaha melawan, namun borgol yang mengikattangannya membuat ia sulit untuk melawan. Eldwin pasrah, kini Ia mendekapdibalik jeruji besi.
“Tunggu……!!!!” teriak seorang gadis denganjubah hitam yang baru saja memasuki ruangan tersebut
“Sayalah pembunuh yang sebenarnya” gadistersebut menghampiri meja polisi, kemudian mengeluarkan kaki kanan manusia,tangan kanan manusia, dan sebuah bola mata dari dalam plastic bullshak yangsedari tadi dipegang oleh tangan kirinya. Hampir semua polisi yang ada padaruangan itu tercengang dan tidak percaya atas adegan dan dialog yang adadihadapan mereka pada malam ini.

“Saufyka Umari” gumam Eldwin dari balik jerujibesi

To be continue ………..

Siapakah Saufyka Umari? Apakah ia memang pembunuh berdarah dingin yang sebenarnya??
Apakah Oik benar-benar akan melupakan Obiet?
Siapakh Deva?
Apakah kepala dari puteri Juan Andreas akan ditemukan??
Dan apa maksud dari sms Rohan untuk Cakka??