Selasa, 27 Agustus 2013

Read Or Die ??? [Part3_When I'm stuck]

Di episode sebelumnya…


“Tunggu apalagi? Tangkap dia!!!” Seru salahsatupolisi, kemudian kedua polisi lainnya memborgol tangan Eldwin dan menggiringnyakedalam sel tahanan. Eldwin berusaha melawan, namun borgol yang mengikattangannya membuat ia sulit untuk melawan. Eldwin pasrah, kini Ia mendekapdibalik jeruji besi.
“Tunggu……!!!!” teriak seorang gadis denganjubah hitam yang baru saja memasuki ruangan tersebut
“Sayalah pembunuh yang sebenarnya” gadistersebut menghampiri meja polisi, kemudian mengeluarkan kaki kanan manusia,tangan kanan manusia, dan sebuah bola mata dari dalam keresek hitam berukuran besar yangsedari tadi dipegang oleh tangan kirinya. Hampir semua polisi yang ada padaruangan itu tercengang dan tidak percaya atas adegan dan dialog yang adadihadapan mereka pada malam ini.
“Saufyka Umari” gumam Eldwin dari balik jerujibesi


Part3 _ When I'm Stuck

“Dia tidak ada hubungannya dengan kasuskematian Rizky san” lanjut gadis mysteriustersebut sambil merapikan bola mata, kaki dan tangan bagian kanan. Gadispemilik nama ‘Saufyka Umari’ itu terlihat sangat tenang
“Saya tidak percaya kalau gadis selugu kamuadalah seorang pembunuh” ujar salahsatu polisi yang sedang sibuk memegangsambil memperhatikan bola mata yang hanya berjarak 10cm dari matanya.
“Jadi anda lebih percaya bahwa pria seluguEldwin-lah yang telah membunuh Rizky Patrick Egeten? Hah?” balasnya dengan nadamenantang
“Apa ada bukti yang memperkuat bahwa kamuadalah pembunuh yang sebenarnya?” gadis itu membisu beberapa detik
***
Tuhan izinkanlah….
Dia kembali seperti dulu
Saat kita bersama
Oooo…….

Obiet segera melepas earphone yang sedari tadi dipergunakansebagai media rekamannya. Ia keluar dari ruangan yang diselimuti oleh kaca. Di luar ruangan terlihat seorang priadewasa  ber-jas biru yang sedaritadi menyaksikan proses rekaman remaja tampan yang usianya sekitar 18 tahunan itu. Pria berjas itumengacungkan kedua jempolnya kearah Obier.

“Good job” Jawab pria berjas itu
“Terimakasih om”
“Kamu benar-benar bernyanyi dengan hati”
“Lagu ‘pintaku’ ini memang sangat cocok dinyanyikanolehmu” lanjutnya, Obiet tersenyum simpul
“Pengalaman pribadi, Om” celetuk Deva yangsedang asyik bermain dengan psp-nya. Obiet mengerutkan Dahinya dan menajamkanmatanya kearah Deva. Deva tetap pada psp-nya walau ia menyadari bahwa Obietsedang menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa
“Loe masih berharap kepada Zahra kan?” satupernyataan yang membuatnya membelalakan mata dan membuat hatinya sedikit resah.Obiet membisu, ia bingung harus menjawab apa untuk pertanyaan yang seringmembuatnya gundah gulana
“Gue pacarnya Zahra” ucap Deva datar sambilmemainkan psp-nya
Sorry gue ada keperluan  mendadak dan gue haruspergi dari tempat ini sekarang juga” Obiet mulai melangkahkan kakinya menujupintu keluar
“Perlu om antar?”
“Tidak om, Obiet bawa motor sendiri”
“Bukankah beberapa waktu yang lalu kamu telahmengalami kecelakaan akibat kendaraan bermotor?”
“Tenanglah Om Nagaswara Irwinsyah, Obiet akanbaik-baik saja” sambung Deva, Obiet melangkahkan kakinya lebih cepat
“Sudah tak sabar untuk menyaksikan kisah sadisya, bung” sindir Deva, Obiet menghentikan langkahnya yang sudah di ambangpintu. Ia membalikkan badannya dan menatap Deva dengan tatapan sinis. Devamembalas dengan senyum yang memberi kesan meremehkan Obiet.
***

Cakka membuka matanya secara perlahan, pandangannya sedikit memberi effect blur pada Obyek yang dilihatnya. Pria ini telah mengalami pingsan selama 24jam lebih, apakah sudah bisa masuk katerogi muri??? Badannya sangat lemas, dancacing-cacing penghuni perutnya sudah mulai dangdutan.

“BIBIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK”
“I...i…..ya den Cak ka. A den su dah sa dar?”ujar bibik yang kini berada di ambang pintu kamar Cakka
“KELIHATANNYA GIMANA???? HAH???”
“Ayo bikin makan!!! Gue laper” paksa Cakkadengan nada tak sopan
“Baik Den!!!!” bibik melangkahkan kakinyamenuju Dapur

Cakka menatap ponselnya yang terbaring di atas bantal bersampulspiderman kesayangannya. Seingatnya, beberapa waktu yang lalu ia menyimpanponsel itu di dalam laci meja belajar. Tapi, mengapa kini ponsel tersebutberada diatas bantalnya? Apa ada sesorang yang diam-diam menyelinap masuk kekamarnya? Ah tak penting juga membahas hal bodoh seperti itu.
Didapatinya satupemberitahuan yang mengaktakan ‘3 pesan diterima’.

Pesan pertama
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:00
Lu dimana Kka ?? Kitasemua udah stand by di sirkuit
Pesan kedua
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:10
Lu masih dimana??? Anak-anakRIDER-X udah pada datang
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:20
Sepuluh menit lagipertandingan dimulai…
Dari : mtx_rohan
28/07/2013 22:29
Gue yang maju..
Selamat tinggal
“28 Juli 2013????”
“Kemarin????”
“Rohaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn” Cakka berlari keluar ruangan dengan rautwajah yang amat sangat panic
***

Polres Dermawati

“Apakah barang bukti yang ada di hadapan kalianbelum cukup memperkuat bahwa saya adalah pembunuh yang sebenarnya?” Saufykamenajamkan matanya kepada para polisi yang berada di tempat. Para polisi itumenggelengkan kepalanya bertanda bahwa mereka masih belum percaya sepenuhnyabahwa Saufyka adalah pembunuh Rizky Patrick.
“Keluarkan dia dari sel!!!” seru Saufyka denganmenunjuk ke arah Eldwin yang sedang mendekap di balik jeruji. Polisi-polisi itutak menanggapi perintah dari Saufyka, meskipun gadis itu mengaku bahwa dirinyaadalah seorang pembunuh.
“Saya pastikan bahwa Eldwin tidak akanmelarikan diri”
“Jika apa yang saya katakan tidak sesuai dengankenyataan, kepala saya taruhannya” Para polisi saling menatap dan menganggukmantap. Dua dari mereka segera berjalan menuju sel tempat Eldwin di penjara,kemudian membuka gembok, dan mengeluarkan Eldwin dari tempat tersebut. EldwinNampak sangat bingung. Andai saja Obiet ada disini, pasti ia akan membantuEldwin untuk mengetahui isi dari pikiran gadis yang kini ada di hadapannya.

“Sudah pernah merasa kehilangan?” Tanya Saufykadatar tanpa memandang wajah Eldwin yang berada di hadapannya
“Su…..daaaa..h” jawab Eldwin terbata-bata,Saufyka terkekeh
“Sama” raut wajah gadis ini langsung berubahmenjadi sedih, kepalanya tertunduk.
Ia mendongkakan kepalanya, menatap tajam padaEldwin.
“Kalau kehilangan sesuatu yang palingberharga?” pertanyaan yang satu ini membuat Eldwin terdiam, ia berpikir kerasuntuk mencari jawaban yang tepat. Seingatnya, ia belum pernah kehilangan suatubenda yang paling berharga untuknya. Eldwin menggelengkan kepalanya, tatapannyakosong.
“DAN INILAH RASA….”
“ELDWIN AW……” teriak Obiet dari ambang pintumasuk
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”teriak Eldwin yang baru saja tersadar dari lamunannya
“was” sambung Obiet
“Rasanya kehilangan sesuatu yang paling berharga”Saufyka menghela nafas, kemudian ia tertawa terbahak-bahak. Ia merasa banggakarena telah berhasil memotong tiga jari Eldwin dengan menggunakan  sebuah benda tajam yang ukurannya lebih besardari pisau . Sebut saja golok.

Tiga jari bagian kanannya putus. Kini, telunjuk, jari tengah, dan jarimanis memiliki ukuran tinggi yang sama seperti kelingking. Darah segar keluardari ketiga jari milik sang bloggertersebut. Sedari tadi Eldwin meletakkan kedua tangannya diatas meja, tepatnyadibawah pandangan Saufyka. Memang inilah rencana Saufyka, ia ingin memotongjari atau bahkan tangan milik Eldwin. Entah apa maksud dari niat buruknya ini.Melihat adegan tersebut polisi  yakin100% bahwa Saufyka yang telah membunuh Rizky Patrick. Eldwin dibebaskan dandilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Sedangkan Saufyka digiring ke dalam sel.

***

Cakka menghentikan langkahnya tepat di sebuah jalanan sepi denganlintasan berliku dan di pinggir-pinggirnya dibatasi oleh pepohonan besar yangmembuat tempat ini semakin mencegkram. Jl Jamaica Utara, tempat yang biasadipergunakkan oleh Cakka dan teman-temannya untuk melaksanakan balap liar.Tempat ini sangat sepi dan tak ada seorangpun yang berani melewati jalan ini.  Konon katanya, jalan ini adalah bekaspeninggalan Belanda yang biasa digunakan untuk pembuangan mayat. Dulu, tempatini merupakan sebuah sungai yang memiliki bentuk berliku. Karena seringmengeluarkan bau bangkai dan membuat warga sekitar risih, akhirnya tempat inidibangun menjadi jalan beraspal yang lintasannya berliku seperti bentuk semulasaat masih menjadi sungai. Jalan ini merupakan jalan pintas menuju jalan raya.  Kini tidak ada lagi keluhan dari wargasetempat. Semua aman dan terkendali.

Namun semenjak jalanan tersebut mulai dipergunakkan,  jalanan tersebut memakan banyak korban jiwa.Hampir setiap hari terjadi kecelakaan, bahkan memakan tiga sampai empat jiwadalam setiap harinya. Akhirnya jalan ini resmi ditutup dengan menggunakan pagarbesi tinggi yang dililitkan menggunakkan kawat berduri pada bagian atasnya laludipasang gembok yang kuncinya dipegang oleh pak RW. Cakka berhasil membukagembok tersebut dengan bantuan Rohan, dan mereka menjadikan tempat ini untukacara balap liar.

“Rohan”
“Ya Rohan”
“Apa mungkin?”

Kunci motornya terjatuh, Cakka membungkukkan badanya. Didapatinya sebuahdarah yang sudah mengering tepat diatas aspal tempat kunci motornya tergeletak.Cakka meletakkan tangannya diatas aspal yang terhiasi darah kering itu.

“Seperti darah bekas kemarin”
“Awwww” tangannya mengenai sesuatu. Sesuatu ituternyata sebuah anting-anting berbentuk bulat dengan warna hitam. Cakka sangatmengenal anting-anting tersebut, yang tak lain adalah milik Rohan.
“ROHAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNNNNNNNNN”
“I’M SORRY!!”
“I’M WRONG” tangan kanannya memukul-mukulaspal. Ia merasa sangat bersalah. Andai saja pada sore itu ia tidak pingsan,mungkin nyawa Rohan dapat terselamatkan.
“GUE SALAH GUE SALAH” ia membentur-benturkankepalanya ke aspal sampai mengeluarkan darah segar
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnn”Cakka meneteskan air mata, hingga airmatanya bercampur dengan darah yangmengalir dari kepalanya
Cakka merasa bersalah, benar-benar merasa bersalah. Ia telah membuatRohan pergi, pergi untuk selamanya.
***
R.S KATULISTIWA

Eldwin sedang terbaring dalam keadaan tidak sadar di ruang operasi.Dokter sedang berjuang agar jari tangan Eldwin dapat menyatu seperti semula.Sedangkan dari luar ruangan Obiet hanya mondar-mandir tak jelas dengan memasangwajah gelisah. Ia menyandarkan tubuhnya pada tembok sambil menautkan keduatangannya untuk mendoakan Eldwin.

‘Sampai saat ini kepala dari puteri  Juan Andreas alias Acha Raisyabelum ditemukan. Selain itu pengemudi Jazz merah dengan plat nomor ‘D 7576 GC’belum ditemukan juga. Menurut catatan kepolisian, plat nomor tersebut tercantumatas nama Suci Anggraeni yang tak lain adalah puteri sulung dari pemilik TokoBuku Metamorfora. Dan satu hal yang paling mengejutkan, buku ‘shibo kiroku’ditemukan pada jok mobil milik Suci dalam keadaan utuh. Apa kecelakaan tersebutmasih ada kaitannya dengan buku yang ditulis oleh author Eldwin??’ ujar pembawaberita dari dalam layar kaca yang terdapat diatas lemari yang terletak padaruangan tersebut

Obiet menghela nafas panjang. Belum juga kasus kematian Rizky Patrickterselesaikan, sekarang sudah muncul masalah baru. Masalah yang masih adakaitannya dengan buku karangan Eldwin. Tentunya Eldwin tidak boleh mengetahuidahulu kasus ini, karena kemungkinan besar akan mengganggu mentalnya. Obietyang sudah tahu hal ini akan berusaha menyembunyikan hal ini dari Eldwin.

“Hay” sapa seorang peremuan muda berseragamputih-putih yang berhasil menyadarkan Obiet dari lamunannya
“Eh ya…hay”
“Obiet kan?” Tanya perempuan itu, Obietmengangguk.
“Masih ingat saya?”
“Masih. Suster Sri kan??”
“Ya”

Obiet tak sengaja melihat seseorang yangsedang terbaring diatas kasur dorong yang dikendalikan oleh suster Sri. Orangitu terbaring dalam keadaan tak sadar dan wajahnya yang pucat seperti mayat. Seseorangitu Nampak familiar baginya, tapi ia siapa? Obiet diam, ia berusaha mengingat.Ya…dia adalah laki-laki yang berjumpa dengannya beberapa hari yang lalu.Laki-laki yang memiliki tanda yang sama seperti Cakka. Teringat tentang kalimatyang dikatakan oleh Mario, “Jodoh, musibah, dan kematian hanya rahasia yang diatas”

“Dia meninggal sus?” Tanya remaja ini denganmemasang wajah ragu
“Ya”
“Dia meninggal dua minggu yang lalu akibatmeminum obat nyamuk cair”
“Hah? Dua minggu yang lalu?” Obiet membelalakanmatanya. Ia masih ragu dengan penjelasan suster Sri. Seingatnya ia bertemu denganpria ini belum lama, sekitar dua atau tiga hari yang lalu.

‘Apa mungkin yang kemarin ketemu dengan gue adalah setan?’

“Ya dua minggu yang lalu. Mayatnya ditemukan didalam lemari baju”
“Seperti kasus kematian Rizky Patrick saja”gurau suster Sri. Obiet diam, ia sudah cukup muak mendengar nama Rizky Patrick.Apalagi karena mempermasalahkan kasus pembunuhan Rizky Patrick, Eldwin sampaimengalami musibah yang sangat tragis.
***

Cafee Gemini
19:00

Juan Andreas memasuki ruangan. Matanya menatap lurus ke arah panggung.Nampak seorang pria dengan mengenakan kemeja berwarna biru dengan motifkotak-kotak sedang memainkan piano dengan nada yang cukup menyayat hati danmembuat siapapun yang mendengarnya akan meneteskan air mata, termasuk JuanAndreas. Pria itu bernama Fauzy Adrian, atau biasa disapa dengan sebutan ‘Ozy’.Ia adalah penyanyi tetap di cafee ini. Pria pemilik suara melayu ini merupakan pacardari  Acha Raisya, puteri dari JuanAndreas.

Bukan Juan saja yang merasa kehilangan, Ozy pun merasakan hal yang sama.Di tempat ini tersimpan banyak kenangan yang diukir oleh mereka. Tak disangka,kisah mereka berakhir tragis. Acha meninggal akibat kecelakaan maut saatdiperjalanan menuju rumah Ozy, katanya sih untuk mengantarkan kado. Ya benar,kejadian yang merenggut nyawa Acha bertepatan dengan ulangtahun Fauzy yangke-24.

“Para pengunjung semua, mohon perhatiannyauntuk sebentar saja!!” ujar Ozy dari atas panggung dengan menggunakkan pengerassuara. Para pengunjung terdiam, mereka menatap wajah Ozy yang terlihat sedih.Ozy berhasil mencuri perhatian para pengunjung
“Saya hanya ingin meminta do’a dari teman-temansemua agar amal dan ibadah Acha tunangan saya sekaligus puteri dari pemilikcafee ini diterima disisi TUHAN YME”
“Mari kita berdoa sesuai dengan kepercayaanmasing-masing”
“Berdoa dimulai!!!!”
Para pengunjung mematuhi perintah Ozy. Mereka berdoa sesuai dengankepercayaan masing-masing. Setelah itu para pengunjung kembali ke aktifitassemula dan Ozy kembali memainkan piano untuk menghibur para pengunjung.

***

R.S KATULISTIWA
20:00

Obiet cukup lelah untuk aktifitas pada hari ini. Mulai dari  kuliah, rekaman, dan sekarang ia memilikikewajiban untuk menunggu Eldwin. Obiet merasa bahwa ia telah berhutang nyawakepada Eldwin. Andai saja pada saat itu Eldwin tak membawanya ke Rumah Sakit,mungkin nyawanya tak kan terselamatkan. Maka dari itu, kali ini adalahkesempatan Obiet untuk membalas kebaikan Eldwin. Obiet merebahkan tubuhnya padakursi yang terletak didepan pintu yang bertuliskan ‘Ruang Operasi’. Matanya terpejamuntuk beberapa saat sampai akhirnya ia dibangunkan oleh seorang Dokter yangtidak asing baginya.

“Dokter Riezma” Obiet yang baru terbangun dari tidurnya menggesek kedua matanya olehtangan
“Kamu sedang menunggu Eldwin?” Tanya DokterRiezma yang kini posisinya sedang duduk disamping Obiet, Obiet mengangguk.
“Operasinya tidak berhasil” ujar Dokter Riezma,Obiet membelalakan matanya.
“Apakah kamu tahu kalau Eldwin mengidap ………..”
“Dokter Riezma!!!!!” panggil suster Sri daridepan pintu Ruang Operasi. Dokter Riezma mengalihkan pandangannya ke-arah suara
“Eldwin dok….Eldwin” ujar suster Sri panic, Dokter Riezma segera berlarimenuju Ruang Operasi dan meninggalkan Obiet

Obiet bangkit dari tempat duduk untuk mengikuti langkah kaki DokterRiezma, namun seseorang dari belakang telah mencengkram tangannya dan membuatnyasulit untuk melangkah. Cengkraman itu sangat kuat, namun siapakah orang yangtelah mencengkram tangan Obiet? Seingatnya ditempat ini hanya ada ia seorang.Apa mungkin cengkraman kuat itu adalah milik Mario yang statusnya masihdiragukan antara manusia atau setan.

“Io, lepaskan gue!!!” Obiet melepaskancengkraman itu dengan sekuat tenaga sampai akhirnya pemilik cengkraman ituterjatuh ke lantai

“Aw” ringisnya, Obiet membalikkan badannya.Ternyata yang telah mencengkramnya adalah Oik. Obiet mengulurkan tangannyauntuk membantu Oik, namun orang yang akan dibantu bukannya menerima ulurantangan Obiet malah membisu dengan tatapan mata kosong. ‘Bagaimana aku bisamelupakanmu?’
“Oik…Oik..” Obiet melambaikan tangannya didepanmuka Oik, Oik masih dalam keadaan bengong.
“Pramudia Oik Ramadlani” Obiet membuyarkan lamunanOik. Jarak wajah Obiet hanya 10cm dari wajah Oik. Kedua mata itu salingbertatapan, kedua jantung itu pun berdetak begitu kencang. Wajah Obiet semakinmendekat menuju wajah gadis imut yang ada dihadapannya.
Semakin dekat ….. maju 1 cm..
8cm….
7cm….
6cm…
5cm… Oik memejamkan matanya, bibirnya mengukirsebuah senyuman.
4cm… nafas Obiet terasa sangat jelas
3cm….
2cm….
Dan………..


Kini kedua hidung itu berjarak 1cm. Obiet memundurkan kembali wajahnya beberapa cm dari wajah Oik. Ia tersenyummelihat Oik yang masih memejamkan matanya. Dengan gesitnya ia memajukan kembaliwajahnya dengan membentuk bibir layaknya orang yang akan mencium dan…..

“Fiuhhhhhhhh” Obiet meniup wajah gadis yang adadi hadapannya. Gadis itu membuka matanya, wajahnya terlihat menyimpankekecewaan.
“Masih dibawah umur, belum waktunya” ujar Obietsambil mengacak-ngacak rambut Oik. Kemudian Obiet memegang kedua tangan Oikuntuk membantunya bangun dari lantai.
“Kok tahu nama lengkapku sih?”
“Tahu dari twitter kamu, Ik”
“Emang kita udah saling follow?”

Obiet diam, tak berani menjawab pertanyaan gadis yang ada di hadapannya.Ia takut jika Oik mengetahui bahwa ia adalah stalker twitter Oik.

Obiet kembali menatap Oik dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.Tatapan seorang macan yang siap menerkam mangsanya. Tatapan yang aneh, barukali ini ia mengeluarkan tatapannya itu. Oik menggigit ujung bibir bagianbawahnya, rasa takut menyelimutinya.

“HAHAHA aku bercanda, Ik. Kamu gak usahmemamerkan wajah takutmu” Obiet tertawa lepas. Tawa yang belum pernah dilihatOik sebelumnya. Oik membisu.
“Maaf” tawanya terhenti
“Aku bercanda, Ik”
“Kamu ngapain disini? Siapa yang sakit?”
“Kamu sakit,?” Obiet memegang pipi Oik kemudianturun ke pundak lalu turun ke ke ke ke ke siku  untuk memastikan bahwa Oik dalam keadaanbaik-baik saja.

Jantung Oik berdetak begitukencang. Apa mungkin laki-laki yang kini ada di hadapannya merasakan debaranyang sama? Obiet yang kini ada dihadapannya bukan seperti Obiet yang ia kenal,bukan Obiet yang cuek. Sebenarnya baru kali ini Oik dapat dekat dengan Obiet,dekat dalam arti ngobrol berdua secara emapat mata. Sebelumnya, kedua insan inihanya saling mengenal nama dan wajah satu sama lain saja. Jika bertemu, palinghanya say hay saja. Mereka hanyaberani ngobrol via sms ataupun chat, dan ternyata Oik mengutarakan perasaannya kepada Obiet melalui pesan singkat.

“Mamaku sakit” jelas Oik

Obiet menatap jam tangannya yang sudahmenunjukan pukul 21:00
“Semoga mamamu lekas sembuh ya. Hati-hati ya, Ik”

Cssssss…..Obiet mendaratkan bibirnya dikening Oik. Kemudian ia segeraberlari meninggalkan Obiet seolah tak terjadi apa-apa. Oik cengo, ia menataplurus kepada laki-laki yang sedang berlari membelakanginya. Seolah tak percayadengan apa yang terjadi pada malam ini, Oik menampar pipinya dengan keras.“Awwwwwww”

***

Mario P.O.V

Tak baik jika terus-terusan terpaku pada masalalu. Andai saja dapatkembali ke masalalu, gue akan memperbaiki semua kesalahan yang telah gue lakukan. Tapi, apakah iniadalah balasan untuk perbuatan gue pada masalalu? Arghhhhh… gue cuma makhlukbodoh yang selalu mengedepankan emosi. Makhluk idiot yang hobby-nya menindasyang lemah. Siapapun loe, dimanapun loe, loe loe loe semua orang-orang yangpernah gue bully, yang tak terhitung jumlahnya. Gue nyesel dan mohon maaf yangsebesar-besarnya, khususnya loe Eldwin

***

Deva sedang asyik dengan psp kesayangannya. Seorang perempuan berambutlurus memasuki kamarnya. Gadis  itu dudukdisamping Deva, namun yang sedang bermain psp pura-pura tak menyadarikeberadaan sang kekasih. Gadis itu merasa risih dengan sikap cuek Deva yanglebih mementingkan game-nya.

“Dev”
“Hmm” jawab Deva dengan pandangan yang masihfocus dengan psp-nya
“Kamu kok gak ikut do’a bersama untuk Kak Sucisih”
“Untuk apa? Gak ngaruh kan buat nilai matakuliahku?”
“Tapi dia kan kakak kamu”
“Ya…walaupun berbeda ibu”
“Sudahlah Zahra sayang. Kamu gak perlumengurusi keluargaku”
“Kamu sangat berbeda dengan Obiet, Dev” Zahramenatap mata Deva. Deva membalas dengan tatapan elangnya.
“Oh jadi kamu masih sayang sama Obiet?” nadasuaranya meninggi
“Tidak”
“Terus kenapa kamu membanding-bandingkan akudengan Obiet, hah?” Deva mengangkat dagu Zahra. Zahra terlihat sangat ketakutandan segera melepas tangang Deva
“Aku mau pulang” gadis itu mengambil langkahcepat agar dapat segera keluar dari Kamar Deva yang suasananya sedangmencengkram
“Berhenti!!!!!” cegah Deva, Zahra takmenghiraukan
“Kalau kamu gak menuruti perintahku, kamu akancelaka!!!” nada suaranya semakin meninggi. Zahra semakin mempercepatlangkahnya.

***

Zahra berhasil keluar dari Rumah Deva. Ia tak menyangka jika Deva dapatberbuat kasar kepadanya. Mungkin ia telah salah karena lebih memilih Devadisbanding Obiet. Sepanjang jalan ia hanya melamunkan tentang kelanjutan kisah asmaranya dengan Deva.

“Aw” seorang pengendara satria tak sengajamenyerempetnya sampai terjatuh

Sang pengendara segera turun dari motor dan membantu Zahra untukbangkit. Untungnya Zahra tidak terluka parah. Karena sang pengendara memilikijiwa social yang tinggi, ia mengantarkan Zahra untuk pulang ke rumahnya.

***

Di balik jeruju besi

Saufyka nampak begitu bahagia berada di tempat ini walau sendirian.Polisi sengaja memisahkan gadis ini dengan napi lainnya. Mereka takut kalauSaufyka membantai napi-napi lainnya.

“Hahaha….Marioooo”
“Aku sayang kamu Mario”
“Disini aku menunggumu sayang”
“I Love you beib”
“Rio…rio….hahaha”
Saufyka tertawa histeris
***
Di luar jeruji besi

Tiga orang polisi sedang menjaga para napi agar tidak kabur. Yang 2  sedang sibuk memperdebatkan masalah politikdi Indonesia, sedangkan  yang 1 sedang menontonberita dengan menggunakan Hp Nexian G3T yang terhubung ke TV.

 ‘Telah hilang seorang pasien dari  Rumah SakitJiwa MegaMars. Menurut pengakuan seorang perawat, pasien ini melarikan diridari 2 hari yang lalu. Berikut adalah foto dari pasien tersebut’
‘Bagi yang menemukan bisa segera datang ke RSJMegaMars’

Dari dalam layar ponsel Nexian G3T  terpampang sebuah wajah yang sangat tidakasing baginya. Ia memperlihatkan wajah yang terpampang dari dalam layarponselnya kepada kedua temannya.

“Ada apa dengan dia?” Tanya salahsatu darimereka yang hanya memperhatikan foto itu sekilas
“Coba kau lihat tulisan yang ada dibawahfoto!!!”
“Pasien RSJ MM yang melarikan diri?” iaterbelalak, kedua rekannya mengangguk mantap. Lalu ketiganya memandang kearahSaufyka yang berada dalam sel.
“Mariooooooooooooooooooooooooooo…………….I LoveYou hahahaha” teriaknya dari balik jeruji
“Sepertinya dia memang gila”
“Benar-benar gila”
“Apa mungkin orang yang jiwanya terganggu dapatmembunuh bahkan memutilasi orang?”
“Entahlah”


***
Yb Obiet Panggrahito
Tatapan matamu ………
1 jam yang lalu melaluiBlackBerry
6 suka  10 Komentar
Irsyad Nurhakim
Bro gue dari kemarin statusnyakayak kembang perwan yang lagi jatuh cinta haha
Suka . komentari
1 jam yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Sialan lu
Suka . komentari
1 jam yang lalu
Oik Ramadlani
Ehem ehem cieeee :p
Suka . komentari
30 menit  yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Kenapa Ik??
Suka . komentari
28 menit yang lalu
Oik Ramadlani
Gak hehehe
Suka . komentari
15 menit  yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Ehm..besok aku tunggu di cafee Geminijam 7 malam ya. Ada yang ingin dibicarakan
Suka . komentari
10 menit yang lalu
Oik Ramadlani
Apa? Kenapa gak disini aja
Suka . komentari
3 menit yang lalu
Yb Obiet Panggrahito
Terlalu frontal. hehe
2 Suka . komentari
Beberapa detik  yang lalu

***

Dari : 083820770391
01/08/2013 10:10

Nanti malam gue tunggu loe dicafee Gemini jam set8 …
Rohan

Satu pesan singkat yang membuatmatanya terbuka lebar. Sebelumnya, ia membaca pesan tersebut dalam keadaansetengah sadar dari ngantuknya. Namun setelah ia membaca identitas pengirimyang terrtera pada akhir kaliamat, rasa kantuknya menghilang begitu saja. Cakkamencoba menelepon balik nomor tersebut, namun nomor yang dituju sedangdialihkan. Apa mungkin pesan yang diterimanya memang benar-benar dikirim olehRohan? Tapi nomor pengirim yang tercantum bukanlah nomor hp Rohan. Bukankah Rohansudah meninggal beberapa hari yang lalu?

“Apa jangan-jangan ini adalah jebakan dari Aliando?”

***

Cafee Gemini
19:00

Kedua insan ini hanya saling bertatapan tanpa mengeluarkan sepatahkatapun. Entah apa yang ada pada pikiran mereka. Yang laki-laki terlihat sangattampan dengan jas berwarna putih dan celana putihnya. Sedangkan yang perempuanhanya berpenampilan apa adanya,  gaunpolos berwarna merah jambu dengan panjang sampai lutut, itupun dengan wajahpolos tanpa make up. Obietmenundukkan kepalnya, mencoba memperhatikan penampilannya. Oh my no….penampilannya sangat resmi, padahal ini hanya acara makanmalam biasa saja, bukan untuk mengisi acara di Gereja ataupun menyanyi di depanPresiden.  Ia mendongkakan kepalanya,menatap gadis yang ada di hadapannya dengan wajah bodohnya. Sang gadis menyunggingkan senyumnya, senyum manis nan tulus.

“Ehm …Ik”
“Ya, kenapa Biet???”
“Kamu udah punya pacar?” Oik menggelengkankepalanya
“Berarti ada kesempatan dong. Hehe” Obiet menggarukkepalanya yang tak gatal. Matanya mendapati Cakka yang baru memasuki ruangan bernuansa italia ini.
“Kesempatan untuk apa?”
“Untuk…..ehmmm…..”
“untuk…”
“ehm…”
“untuk apa?”

“Untuk orang yang ada disana” Obiet mengarahkantelunjuknya kepada Cakka yang sedang berdiri di ambang pintu. Oik mengalihkanpandangannya menuruti arah yang ditunjukkan oleh Obiet. Keduanya menatap ke arahyang sama, yaitu laki-laki bermata sayu dengan pakaian yang apa adanya.

~Engkau masih yang terindah
Indah di dalam hatiku
Mengapa kisah kita berakhir
Yang seperti ini~

Sebaris lagu yang dinyanyikan oleh seorang Fauzy Adrian sang penyanyitetap di cafee ini yang memiliki suara berlogat melayu. Ozy menyanyikan laguyang berrjudul kesedihanku, lagu yang dipopolerkan oleh krispatih. Lagu yangsangat cocok untuk mewakili perasaannya saat ini. 100% pengunjung cafee turutmerasakan kesedihan yang dirasakan oleh Ozy, bahkan salahsatu dari mereka adayang sampai meneteskan air mata.

“Apa yang gue rasakan?” ia memegang dadanyayang terasa sesak
“Mengapa gue merasakan sakit hati yang mendalamsaat loe menyanyikan lagu itu?”
“Gue merasa ada yang aneh”
“Apalagi wajah loe” kedua tangan Cakka mengusappipinya yang basah karena dibanjiri oleh air mata yang sedari tadi menetes

Mengapa Cakka menangis saat mendengar alunan lagu yang dinyanyikan Ozy??
Apa alasan Saufyka memotong jari Eldwin??
Ada hubungan apakah antara Elwin, Saufyka, dan Mario?
Mengapa Obiet memberi harapan palsu kepada Oik??
Mengapa Cakka begitu yakin bahwa Rohan sudah meninggal??
Siapakah orang yang mengaku sebagai Rohan?
Siapakah Aliando???
Mengapa perkataan Deva selalu menjadi kenyataan, apakah Deva memiliki kelebihan seperti Obiet??

Rabu, 21 Agustus 2013

Read Or Die ??? [Part2_Mario Stevano, Who are you??]

Episode sebelumnya

Rumah Cakka

Shibo Kiroku, buku yang dibelinya 2 hari yang lalu.Sebenarnya ia membeli buku itu bukan untuk dibaca, melainkan untuk membuktikanperkataan orang-orang yang mengatakan bahwa buku tersebut merupkan bukukematian. Katanya, siapa saja yang melihat buku ini maka ia harus membelinya.Dan siapapun yang membelinya maka ia harus membacanya. Jika tidak, ia akanmati.
“Ini? Buku bersampul freak kayak gini mendatangkan kematian. Modus banget” Cakkamelempar buku itu keluar jendela kamarnya
“Aaaaa….aaaa….dada gue sakit”
“Den den Cakka…..aden kenapa?” Bibik segeramenghampiri Cakka dan terlihat panicmelihat tingkah Cakka yang sedang membanting-bantingkan tubuhnya pada tembok
“Daaaa…daaaa….ddadaaaaaaaaaaaaagueeeeeeeeeeeeee”
“Asma aden kambuh??? Bibik ambilkan obat ya”

Mario Stevano, Who is you???

Dalam diam selalu terbayang satu wajah yangmenuntunnya untuk mencari sosok pada bayangannya itu. Sebenarnya kelebihan yangdimilikinya bukanlah suatu pilihan, melainkan sebuah anugerah yang dititipkan padanya.Matanya kembali terpejam, terbayang sosok seorang yang belum lama ini telahberjumpa dengannya.

“Eldwin”
“Ya orang dalam bayangan gue adalah Eldwin. Adaapa dengan dia??”

Ada hal ganjil yang membuatnya merasa bimbang untuk menemui Eldwin.Matanya kembali terpejam untuk menerawang keadaan teman barunya yang bernama‘Eldwin’, namun hasilnya nihil. Mata batinnya tertutup dan gelap tak bisamelihat apapun. Matanya kembali terpejam, satu sosok baru telah muncul padabayangannya. Bukan sosok yang asing baginya. Laki-laki dalam bayangan Obietterlihat sedang kesakitan dan sepertinya membutuhkan bantuan.

“Cakka ….. Ya Cakka”

Ia melangkahkan kakinya tanpa tujuan yang pasti, dalam keadaan taksadarkan diiri (melamun).
Tiiiiiittttttt…..Ternyata langkah kakinya telahmenghalangi sebuah mobil yang melaju dengan cepat. Pengendara itu membuka kacamobilnya,”Heh…kalo jalan jangan sambil ngelamun” bentaknya pada Obiet

“Maaf” ia tertunduk merasa bersalah
“Hey,, kamu Obiet kan???”
“I….i…ya” Obiet mulai memberanikan untukmengangkat kepalanya dan menatap wajah orang itu
“Maaf,,kakak siapa?”
“Perkenalkan, saya Suci” gadis itu mengulurkantangannya dari dalam mbil
“Obiet kak” tangannya menyambut salam hangatdari Suci
“Mungkin kamu tidak mengenalku, tapi aku inginmengenalmu”
“Ayo masuk kedalam mobil!!! Kita bicarakansemuanya di dalam” Obiet mematuhi perintah Suci

***
Dalam mobil

“Aku mengidolakanmu, Biet” Satu kalimat yang membuat Obiet bingung danmenatap heran pada arah suara.
“Aku adalah salahsatu mahasiswi di UNIVERSITASCAKRAWALA. Kemarin aku melihat penampilanmu ketika sedang menyanyikan lagu ‘AkuBertahan’, dan saat itu pula aku mulai mengagumimu”
“Terimakasih kak. Kalau kakak kuliah di UNICAKberarti kakak mengenal Cakka?”
“Cowok gila yang aneh itu kan?”  gadis itu tetap focus pada aktifitasmenyetirnya
“Entahlah kak” jawabnya acuh karena sedari tadiia sangat asyik dengan buku bacaannya
“Kalau aku sih gak tahu, tapi sepertinya Dayatmengetahuinya”
“Ia menjabat sebagai seksi humas di kelas kami.Dan tidak menutup kemungkinan bila ia menyimpan data lengkap anak-anak sekelas”
Whatever deh kak, yang jelas aku hanya butuh alamat rumah Cakka”
“Oke Oke” Gadis itu meraih ponsel nokia type E63 yangtergeletak dihadapannya.

Calling
Dayat .......

“Hallo Day”
“Hallo cy ada apa?” ujar seorang diseberang telepon
“Lu punya alamat lengkap rumah Cakka kagak?”
“Sepertinya punya”
“Dimana alamatnya?”
“Aduh cy,,gue lagi ngendarai motor. Nanti dehgue smskan ya”
Tuuttt…tuuutttt. Dayat memutuskan sambungantelepon.
“Kak..kakSuci…awaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasssssssssss!!!!!!!” Teriak Obiet ketikamelihat seseorang diluar mobil yang hampir tertabrak oleh Suci karenamengendarai sambil teleponan. Seseorang itu berlalu begitu saja seolah-olahtidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Suci membanting stir kearah kanan lalu mengerem mobilnya dengan mendadakdan berhenti di tempat yang cukup sepi dari kendaraan.  Kejadian tadi cukup membuatnya syok. Wajahnya nampak pucat, mata danpandangannya hampa, ia tak sadar bahwa keringat dingin telah membasahi wajahcantiknya. Obiet mengernyitkan keningnya dan menatap penuh tanya kepada gadisyang berada disampingnya.

***

‘Mario Stevano sedang asyik memainkan Gibson SG double neck yang dibelinya seharga Rp.3000.000,00 denganmenggunakan uang tabungan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Ia tak sadarbahwa seseorang dibalik pintu sedang memantaunya dan seperti mengincar sesuatuyang sangat berharga untuk Mario. Entah ia mengincar gitar Gibson SG Double Neck seharga Rp.3000.000,00 ataukahmengincar………..’

“Dev!!” Panggil sang mama dari lantai bawah.Deva menghentikan aktifitasnya dan meletakkan buku bersampul merah tua secarasembarangan. Buku yang berjudul ShiboKiroku tepatnya pada halaman 193.

***

Kata cinta itu indah, apalagi jika ditambah dengan imbuhan me-i yangkemudian terangkai menjadi kata mencintai. Namun kata mencintai itu akan terasaambigu jika belum tersusun menjadisebuah kalimat. Menurut bentuknya, kalimat terbagi menjadi dua bentuk. Yaitubentuk positif dan negative. Contoh kalimat positif : Mencintaidan dicintai (cinta yang terbalas), satu kalimat yang akan membuat hatiseseorang  terasa bahagia danmelayang-layang di udara kemudian terbang sampai langit ketujuh sambil menunggangikuda sembrani. Sesampainya disana mendapat sambutan istimewa dari para bidadaradan bidadari yang akan mendampingi kita menuju tempat terindah. Khayalantingkat tinggi bukan?
Yang kedua, contoh kalimat negative : Mencintai tanpa dicintai (cintayang tak terbalaskan). Satu kalimat sederhana yang dapat memberi efek  ‘jleb’ dihati sang obyek penderita. Namun setiap orang memiliki cara yang berbedadalam menyikapi hal ini.

“Apakah cinta ini salah?”
“Apakah aku salah karena telah mengenalmu?”
“Bagaimana aku dapat melupakanmu jika setiap kita berjumpa, kau yang selalu menyapakuterlebih dahulu?”
“Apakah aku salah menutup hatiku untukoranglain, karenamu?”
“Karena kamu yang tidak pernah memberikankepastian untuk perasaanku” Ia masih menatap tablet apple ipad yang sedari tadi terhubung pada situs m.facebook.com.Dimana status pertama yang terpampang pada beranda adalah status milik akun facebook seseorang yang sering membuatgadis ini salah tingkah jika berhadapan dengan pemilik akun tersebut.

Yb Obiet Panggrahito
Beginilah nasib jadi orangbersuara merdu, serak serak hhuft -,-
10 detik yang lalu melalui BlackBerry
6 suka  10 Komentar

Jarinya segera  meng-klik tulisan ‘suka’ dengan lincah. ‘Oik Ramadlani dan 6 lainnya menyukai ini’. Kemudiania membuka profil  milik akun  facebook tersebut. Sejenak ia menatap sebuahphoto yang terdapat dalam album foto profil. Terpampang wajah seorang laki-laki mengenakan kemeja bermotif kotak-kotakberwarna merah tua dengan posetersenyum, posisi badannya berdiri sambil memegang kerah kemeja yangdikenakannya.

“Wajahmu memang sedikit mirip dengannya” gadisitu membelai ipadnya yang menampilkan foto profil milik akun yang bernama Yb Obiet Panggrahito

***
Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya

Kalimat tersebut di share padajejaring social yang biasa kita sapadengan sebutan ‘Twitter’. Dalam waktu1 menit, twit tersebut berhasil mencuri perhatian para pengguna twitter danmenjadi tranding topic pada urutanpertama.

Eldwin DN
@winwinner
 Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya
15 detik yang lalu melaluitwitter
Retweet by Nuraini Puteri


Eldwin DN
@winwinner
 Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya
17 detik yang lalu melaluitwitter
Retweet by Utami

Isti Kemala Dewi
@istikemaladew
Dan seorang cowok cuek akanjomblo sampai kematiannya wkk ._.v RT Seorang pengecut akan mati sebelum kematiannya
25 detik yang lalu melaluitwittanic

Mario Stevano
@Riostev
 Dan seorang pembunuh berdarah dingin, akanmati setelah memakan banyak korban RT Seorang pengecut akan mati sebelumkematiannya
30 detik yang lalu melaluitwittanic

Ia membelalakanmatanya ketika melihat salahsatu retweet terakhiryang muncul pada time line.

“Gak…Gak mungkin” ia menajamkan matanya yangter-focus pada monitor netbook berwarna biru tua dengan merk ‘Acer’, kemudian ia mendekatkan monitor tersebut pada matanya untuk memastikan bahwa akun twitter yang bernama @Riostevtelah me-retweet dan mengatakan hal itu.
“Gak mungkin Mario mengatakan itu” iamenjauhkan monitor tersebut daripandangannya
“Gak gak mungkin” Kedua tangannya menjambakrambut hitam lebat milik sang blogger tersebut
“Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”emosinya sudah tak dapat tertahankan lagi,kedua tangannya meraih benda electronic yang terletak disampingkanannya kemudian dilemparkan kearah pintu dengan bantingan yang lumayandahsyat untuk seorang pemula seperti Eldwin (?) Sampai-sampai netbook ituterbelah menjadi 2 bagian serta kaca monitor yang pecah dan bercecerandilantai.

***

Menurut informasi yang didapat dari Dayat Simbaia, alamat rumah Cakkaberlokasi disini. Perumahan Bugenville no 1. Rumah dengan pagar besi berwarnakuning emas yang menjulang tinggi, serta perpaduan warna dinding yang dibuatsemewah mungkin. Ada juga berbagai macam bunga, mulai dari bunga yang sederhanasampai bunga yang memiliki nilai jual tinggi. Dan ada kolam dengan hiasanpatung batu berbentuk kura-kura yang terletak di tengah bunga-bunga tersebut yangkatanya milik Haryo Nuraga, pemilik pabrik industry PT. SENTOSA UTAMA.

Tapi semua keindahan yang diceritakan diatas bernilai upit, alias TIPUbelaka dan bermajas sinestesia. Warna dinding sudah sangat kusam dan berjamur,mungkin pemilik salah membeli cat (Makanya pak, pake duluxe dong!!!).Bunga-bunga di taman memang masih Nampak utuh, namun sudah layu dan sebagiannyalagi berserakan diatas rerumputan yang bergoyang (bergoyang karena tertiupangin).  Patung batu berbentuk kura-kuramasih masih nampak utuh dan berselimutkan lumut hijau (eaaak menjijikan).

Tatapannya tertuju pada pintu masuk yang kini berjarak 10 meter dari tempatnya berdiri. Terlihat seorang perempuanberjubah hitam sedang berdiri di tempat tersebut sambil menatap sinis padaObiet. Obiet menatap heran, perempuan itu membalas tatapan Obiet dengan membukabola matanya lebar-lebar. Angin bertiup semakin kencang dan sebuah debuberhasil mendarat pada bola mata laki-laki bersuara merdu itu. Tangannyamenggesekkan kedua matanya yang termasuki oleh debu. Setelah ia membuka matanyakembali, perempuan itu menghilang tanpa jejak sedikitpun.

“Hey” seseorang perempuan berkacamata telahmembuyarkan lamunan Obiet
“Sedang apa kamu berdiri disini?”
“Ehmm aku ingin menemui Cakka”
“Cakka sudah tidak tinggal disini” jawabnya.Obiet mengerenyitkan keningnya.
“Hey, matamu terlihat merah. Ayo ikut kerumahku!!! Aku akan mengobati matamu” Ujar gadis itu setelah meyadari bahwabola mata Obiet terlihat memerah. Obiet mengangguk menyetujui ajakan tersebut.

***

“Rasanya pahit” Obiet menggigit bibir bawahnyasaat gadis tersebut sedang meneteskan sebuah cairan berwarna hijau pada matanya
“Semuanya akan baik-baik saja” gadis itutersenyum melihat tingkah Obiet yang seperti anak kecil
“Aneh!!!! Mata yang ditetesi malah tenggorokkanyang terasa pahit”
“Yups, begitulah efek sampingnya”
“Terimakasih Dokter…..”
“Mario?” Obiet membelalakan matanya ketika iamendapati tulisan ‘Dr. Mario Stevano’ pada kotak P3K tersebut.
“HAHA” gadis dihadapan Obiet menggelengkankepalanya
“Nama saya Sarah, bukan Mario”
“Lalu…..???” telunjuknya menunjuk kotaktersebut, Sarah segera meraih kotak tersebut dan memasukkannya pada lemariterdekat agar jauh dari pandangan Obiet.
“Lupakan” Sarah kembali duduk dihadapan Obiet
“Oh ya, bukankah tujuanmu kemari untuk menemuiCakka?” Obiet mengangguk
“Sekarang dia tinggal di Bugenville II bersamaneneknya” ia seolah mengalihkan perhatian, Obiet merasa bahwa gadis ini sedang menyembunyikan sesuatu.
“Tetapi tadi aku melihat seorang wanita di terasrumah itu”
“Mungkin kakaknya”
“Memang tidak ikut tinggal bersama neneknya?”
“Ia baru saja meninggal” jawabnya dengan nadadatar dan tatapan lurus
Obiet mengerenyitkan keningnya, ia cukupbingung dengan kejadian pada hari ini.
‘Apa perempuan tadi adalah kakaknya Cakka?’
‘Alias setan’

***

“Aku hanya seorang pengecut ma, tidak lebihdari itu” ujar remaja tampan berseragam putih biru dalam seorang pelukan wanitaberjilbab
“Kamu bukan pengecut, Kak!! Mungkin belumsaatnya” wanita itu membelai lembut rambut remaja yang sedang berada padapelukannya
“Kapan Ma? Kapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn?”balasnya sendu
“Kapan aku bisa menjadi pemenang?”
“Aku bosan, Ma. Akubosanselaluterbelakangkanaku bosanselalumenjadipengecutakubosandengancacianmereka”
“Aku capek, Ma…lebih baik aku mati saja”
“Tidak, Kak. Tidak!!!”
“TUHAN YME telah menciptakan manusia denganseadil mungkin. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.Mungkin Kakak memang kurang pandai dalam pelajaran, tapi Kakak pandai membuat hatimama bahagia dan pandai membuat mama tersenyum”
“Maaa……” remaja itu mendongkakan kepalanyakarena bukan itu jawaban yang diharapkannya. Wajahnya hanya berjarak 15cm dariwajah sang mama
“Kakak harus ingat!!! Kesempurnaan itu adalahbagaimana cara kita menggunakan kekurangan yang kita miliki untuk berkontribusi  terhadap orang-orang yang membutuhkan. Bukanmencari kelebihan yang kita miliki, namun oranglain tidak memiliki”
“Ma..Kakak sayang sama mama”

Air matanya tumpah membasahi selembar foto yang berada padagenggamannya. Yang tak lain adalah photo mama tercinta yang selalu memberinyamotivasi. Semenjak sang mama pergi, hanya diri sendirilah yang selalumemberikan motivasi.

 Eldwin Dwi Nugraha
Love you mom, you are myeverything
20  detik yang lalu melalui BlackBerry
1032 suka  982 Komentar

***

BUGENVILLE  II

Gadis ini melajukan mobilnya dengan kecepatan dibawah rata-rata. Iamasih terauma dengan kejadian beberapa menit yang lalu saat hampir menabrakseseorang. Kali ini ia mengemudi dengan sangat hati-hati. Matanya mendapati sebuahbuku yang tergeletak  pada kursi yang adadisampingnya. Ia meraih buku tersebut.

“Oh, jadi ini buku kutukan yang seringdiceritakan Deva?”Suci membolak-balikkan buku tersebut
“Karangan AuthorEldwin Dwi Nugraha”
“Yang laris sampai ke Negara Jepang”
“Gue belum siap mati!!! ” Kemudian iamelemparkan buku tersebut keluar dan mengenai pengendara sepeda motor yangmelaju dari arah yang berlawanan. Buku tersebut nampak menutupi pandangan sang pengendara motor.Pengendara motor tersebut sulit mengendalikan keadaan sampai-sampai mengambiljalur yang salah dan bertabrakan dengan mobil yang dikendarai oleh Suci sampaimeledak.

***

‘MARIO …. MARIOOO…. MARIOOOOOO’ ujarnya dalamhati saat sedang berjalan menuju Bugenville II untuk mencari alamat rumahneneknya Cakka.

“Gue disini” Obiet segera membalikan badannyakearah suara tersebut, ia menyipitkan matanya.
“Loe cari gue?”
“Dih, gak!! Pede gila”
“Gak percaya”
Up toyou” balas Obiet ketus
Obiet menutup matanya, ia berusaha membuka mata batinnya sekuat mungkin.Ia masih penasaran dengan identitaslaki-laki yang kini sedang berdiri di hadapannya.
“Percuma!!!! Mata batin loe gak akan terbuka”ujar Mario yang berhasil membuat Obiet kembali membuka matanya
“Mata batin loe hanya akan terbuka jika adaseseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan saja”
“Eh sebentar!!! Ada apa itu? Ramai sekali” Obiet segera berlari menujukerumunan tersebut, Rio mengikuti
“Telah terjadi kecelakaan yang cukup hebat diBUGENVILLE II dan memakan korban. Salahsatu korbannya merupakan puteri daripemilik Cafee Gemini yang nyawanyasudah tidak terselamatkan. Kepalanya telah terpisah dari tubuhnya, polisi danwarga sekitar masih sibuk mencari kepala milik puteri dari Juan Andreas” ujar reporter salahsatu stasiun televisidaerah
‘Lagi-lagi mata batin gue tertutup’
“Jodoh, musibah, dan kematian hanya rahasiayang diatas. Loe Cuma manusia biasa yang dititipi kelebihan. So, loe gak perlusok tahu terhadap kematian seseorang” ujar Mario yan lagi-lagi berhasilmenjawab pertanyaan dalam hati Obiet. Kali ini Obiet memilih diam, karena apayang dikatakan Mario memang benar dan amat sangat benar.

***

Inikah yang namanya cinta
Yang slama ini tak pernah ku duga
Berjuta rasa
Cinta yang pertama ku rasa
Indahnya jika kau disampingku
Cintaku yang pertama

Sebait lagu Cintaku Yang Pertama yang pernah dinyanyikan oleh sang pujaan hati saat mengisi acara pada ulangtahun Sekolah yang ke-32. Lagutersebut adalah lagu favoritenya karenamewakili perasaannya terhadap pemilik suara merdu tersebut. Ia kembali membuka profile facebook milikObiet dimana salahsatu status milik Obiet telah membuatnya meneteskan sedikitair mata.

Yb Obiet Panggrahito
Rindu seseorang di masalalu hehe*lebay dikit
10 suka 4  komentar
3 jam yang lalu melaluiBlackBerry
Zahra Damariva Lubis
Ehem…buat siapa tuh?
Suka . komentari
2 jam yang lalu

Yb Obiet Panggrahito
Yang mersa aja hehe..
Suka . komentari
2 jam yang lalu

Irva Fauzia
@Zahra : untuk seseorang yangmemberi komentar paling atas wkk
Suka . komentari
2 jam yang lalu

Zahra Damariva
Apaan sih Va -___-
Suka . komentari
Beberapa detik yang lalu

“Aku akan melupakanmu, Biet”

***

Sudah hampir beberapa jam Cakka tak sadarkan diri dari pingsannya. Nenekdan para pembantunya sudah sangat bingung, apalagi mendengar penjelasan dokteryang mengatakan bahwa Cakka dalam keadaan baik-baik saja sedangkan denyut nadidan detak jantungnya samasekali tak berfungsi. Semuanya semakin membingungkandan menimbulkan tanda tanya besar.

“Boleh saya melihat keadaan Cakka?”
“Silahkan!! Dia ada di Kamar”
“Terimakasih”
Obiet menatap Cakka yang sedang terbaring dalam keadaan tidak sadar. Iamerasa simpati dengan kejadian aneh yang sering dialami Cakka belakangan ini.Walaupun ia tidak terlalu mengenal Cakka, namun ia sangat peduli kepada Cakka.Maklumlah, anak SMA yang satu ini memang memiliki jiwa pri kemanusiaan dan prikeadilan sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam pancasila.
“Cakaran itu…………………” ia membelalakan matanyaketika mendapati cakaran yang ada pada leher Cakka.
Cakaran yang semulaberwarna merah kini telah berubah menjadi warna hijau tua.
Ponsel Cakka berbunyi, Obiet tidak menghiraukannya karena ia masihkonsentrasi pada telapaktangannya yang sedang mengusap cakaran pada leherCakka. Cakaran itu terasa sangat dingin, dan anehnya hanya pada bagian itu saja.Obiet memindahkan telapak tangannya pada kening Cakka, keningnya terasa hangat.Normal bukan???
Ponsel Cakka kembali berdering. Obiet segera mencari arah suara tersebutyang berasal dari dalam laci meja belajar. Ia tidak bermaksud lancang, ia hanyatakut ada telepon yang benar-benar penting.
50 panggil tak terjawab dari ‘mtx_rohan’ dan 23 pesan masuk dari orangyang sama.

Dari : mtx_rohan
Kka, loe jangan lupa dengan janjinanti malam!!! Kalo lu sampe gak datang, nyawa loe taruhannya!!

***

Obiet bukanlah tipe orang yang senang bertamu lama-lama. Ia hanyamembutuhkan waktu sebanyak lima belas menit untuk menjenguk Cakka. Kali ini iasedang berjalan untuk pulang. Ia berjalan sambil menendang-nendang kaleng bekasminuman yang kemudian mengenai kepala seorang pria berkepala botak.
“H…hhhh….hh….maaf Pak” Obiet gugup ketika priabotak itu menghampirinya, kepalanya menunduk karena ia tak kuasa menatap wajahseram pria botak tersebut
Pria itu memegang dagu Obiet, dan membuat Obiet terpaksa untukmendongkakan kepalanya. Matanya terbelalak ketika melihat kening pria berkepala botak itu. Ia memiliki bekas cakaranyang sama seperti yang dimilik Cakka. Pria tersebut memegang keningnya yangberhasil menjadi pusat perhatian remaja SMA yang ada dihadapannya.

“Kau takut, nak?”
“Ti…ti…dak”
“Lantas mengapa kau menatap keningku sepertiitu?”
“Temanku memiliki tanda yang sama sepertimu,Paman”
Are yousure?” pria itu mendekatkan wajah seramnya pada Obiet, Obiet menganggukdengan expressi ketakutan
“ Dia adalah orang pilihan”
“Maksud paman?” Pria berkepala botak itumembisu, Obiet semakin penasaran
“Paman” Obiet membuyarkan lamunan pria tersebut
“Ha..hem..”
“Ini bukan cakaran biasa. Hanya orang-orangpilihanlah yang memiliki cakaran ini”
“Termasuk paman?” Obiet memotong penjelasanpria tersebut, pria itu membulatkan matanya bertanda bahwa ia tak suka dengansikap Obiet
“Maaf paman, silahkan dilanjut”
“Baiklah”
“Cakaran ini adalah sarana penghubung antaradunia kita dan dunia lain. Orang yang memiliki cakaran ini akan mudah dimasukioleh arwah”
“Khususnya oleh arwah yang belum tenang di alamsana”
“Ia juga akan merasakan rasa sakit yangdirasakan oleh arwah yang sedang hinggap di raganya”
“Lalu, apa yang dapat menyembuhkannya?”
“Cinta sejati”
“Namun hal tersebut sangat mustahil untuk didapatkannya”
“Mengapa?”
“Pemilik cakaran tersebut akan disegani olehsemua orang, kecuali orang-orang pilihan sepertinya”
“Maksudnya orang-orang yang memiliki cakaranseperti dia?”
“Bukan!! Suatu hari nanti kamu akan tahu”
“Aku harus pergi”
“Jaga temanmu”
“Jangan sampai ia mengakhiri hidupnya karenacakaran tersebut”
“Selamat tinggal” Pria botak meninggalkan Obietdibawah raja siang yang sedang bersiap-siap untuk  membenamkan diri dan cahayanya

***

Rumah Eldwin
21:00

Aktifitas pada hari ini cukup membuatnya lelah, terutama oleh kegiatankampus  yang memang samasekali tidakberpengaruh untuk nilai-nilai dan ipk-nya. Belakangan ini ia sedang disibukkanoleh P3M (Persiapan Pemilihan Presiden Mahasiswa) dimana ia terpilih menjabatsebagai ketua pelaksana. Ia membaringkan tubuhnya diatas sofa dan memejamkanmatanya yang terasa sangat ngantuk.

“Assalamu’alaikum” sura bel rumah memanggilpertanda ada tamu yang datang
Eldwin yang baru dalam keadaan setengah sadar segera bangkit dari sofadan membukakan pintu. Ia terkejut melihat sosok 3 orang pria gagah yang bertamuke rumahnya.
“A…ada..apa. Pak?” ujarnya terbata-bata
“Ini surat penangkapan untuk anda, sodaraEldwin” salahsatu pria berseragam polisi memberikan sebuah amplop kepadaEldwin. Eldwin membisu, ia sangat bingung.
“Anda menjadi tersangka dalam kasus kematianRizky Patrick Egeten” Lanjut polisi yang posisinya berdiri disamping Eldwin
“Sa…sa…saya tidak mengerti. Saya tidak tahuapa-apa”
“Tapi anda adalah orang terakhir yang menemuiRizky san dan kami harap anda bersedia untuk menjalani pemeriksaan sidik jariyang akan dilaksanakan besok malam. Terimakasih”

Ketiga polisi itu meninggalkan Eldwin. Eldwin syok, ia kembali menatap amplop yang berisi surat penangkapan itu.Ia sangat bingung dan terpukul.
“Aaaaaaaaaaaaa” Eldwin menjatuhkan badannya dan meremas-remas amplop tersebut

***

Hari ini adalah hari yang cukup menegangkan untuk Obiet. Hari dimanapengumuman lomba vocal yangdiselenggarakan oleh team PaduanSuara Mahasiswa Universitas Cakrawala. Juara ketiga akan mendapatkan piala +piagam + voucher berlibur ke Disney land + uang tunai senilai Rp.5000.000,00.Juara kedua akan mendapatkan piala + piagam + uang tunai Rp.4000.000,00.Sedangkan juara pertama mendapatkan piala + piagam + tiket masuk UNICAK (tanpatesting + beasiswa senilai Rp.50.000.000,00). Dan sudah dapat ditebak, juarasatu jatuh pada pemilik nomor peserta 57 yaitu Yohanes Baptista ObietPanggrahito. Sungguh prestasi yang sangat membanggkan bukan?

***

Obiet berjalan menelusuri lorong Kampus UNICAK, ia berniat untuk mencariseseorang. Langkahnya terhenti ketika melihat Eldwin yang sedang asyik denganlaptop barunya. Obiet duduk disamping Eldwin. Eldwin yang menyadari keberadaanObiet segera menghentikan aktifitasnya. Ia menatap Obiet yang memamerkan sebuahtiket yang tak lain adalah Gold tiketyang sangat didambakan setiap peserta.

“Punya loe?” Obiet mengangguk. Eldwin memelukObiet, ia turut bahagia atas keberhasilan temannya.
“Tahun depan dong?” Eldwin melepas pelukannya,Obiet mengangguk dengan senyum merekah
Wellcome brooo”
“Thanks” balas Obiet datar
“Win…” raut wajah Obiet berubah 360 derajatdari yang senang menjadi tegang
“Ya?”
“Gue didatangi Mario Stevano”
“Hahah …. lawak loe” Eldwin kembali focus pada laptopnya
“Gue serius” Eldwin membisu
“Win….”
“Apalagi?”
“Ini!!” Obiet memperlihatkan selembar halamanyang diterbitkan pada tanggal 26 Juli 2013 oleh redaksi Koran Merah Putih

Koran Merah Putih-Berita Dunia
Jumat, 26 Juli 2013
Rizky Patrick Egeten, pemilik Sakura Production house ditemukan telahtak bernyawa di dalam lemari pakaian yang berada pada kamar no 212 HotelGalaxi. Jasadnya ditemukan dalam keadaan tidak utuh tanpa bola mata bagiankanan, telinga bagian kanan, tangan kanan, dan kaki kanan. Apa maksud daripembunuh tersebut mengambil anggota tubuh bagian kanan milik pengusaha asaljepang ini? Bukti yang ditemukan hanyalah kertas kontrak dengan Eldwin DwiNugraha yang sudah tersobek menjadi beberapa bagian dan buku ‘shibo kiroku’karya blogger terkenal milik Eldwin Dwi Nugraha yang telah berlumuran darah.
“Loe nuduh gue?” Sesaat ia menatap kesal kepadaanak laki-laki yang berada disampingnya, Obiet diam
“Jangan mentang-mentang loe punya indera keenamjadi loe bisa seenaknya nuduh gue sebagai pembunuh Rizky san” Pria berwajahcalm itu masih focus pada laptopnya yang terhubung pada situs www.blogspot.com
“Gue gak maks….” Remaja berseragam putihabu-abu itu menggigit bibirnya pertanda takut
“Dan satu hal lagi yang perlu loe inget. MarioStevano itu Cuma tokoh fiktif, gak nyata” ia menutup laptopnya dan pergimeninggalkan remaja SMA yang sedari tadi berada disampingnya

***

Polres Dermawati
21:00

Eldwin nampak begitu tegang dalam menunggu hasil pemeriksaan sidik jariyang dilaksanakan pada malam ini. Para polisi yang berada ditempat ini menatapEldwin dengan tatapan yang tidak biasa.

“Wajah itu bagaikan topeng, menipu. Wajah yangterlihat sangat lugu saja ternyata bisa jadi pembunuh berdarah dingin” sindirsalahsatu polisi. Eldwin memilih untuk diam, karena baginya diam itu lebih baikdibanding membela diri yang tak punya bukti apapun.

“Hasilnya positif” Ujar salahsatu polisi yangtelah selesai melakukan pemeriksaan, Eldwin tercengang.
“Sidik jari sodara Eldwin sangat cocok dengansidik jari yang ada pada buku Shibo Kiroku dan sobekan kertas kontrak yangditemukan  di kamar no 212 Hotel Galaxi”
“Tapi pak…….”
“Kamu sudah tidak bisa mengelak lagi, Eldwin”
“Pembunuh bermuka lugu”
“Pak. Jelas saja terdapat sidik jari saya padabuku dan sobekan kertas itu. Karena buku itu pemberian dari saya dan saya punmenandatangani pada kertas kontrak tersebut” balas Eldwin bernada tinggi
“Apa hukum di Indonesia memang seperti ini?”nadanya semakin meninggi
“Aparat-aparat yang  mudah dibayar dengan uang”
“Cuih…sampah kalian” Eldwin berhasil meluapkansemua emosinya
“Tunggu apalagi? Tangkap dia!!!” Seru salahsatupolisi, kemudian kedua polisi lainnya memborgol tangan Eldwin dan menggiringnyakedalam sel tahanan. Eldwin berusaha melawan, namun borgol yang mengikattangannya membuat ia sulit untuk melawan. Eldwin pasrah, kini Ia mendekapdibalik jeruji besi.
“Tunggu……!!!!” teriak seorang gadis denganjubah hitam yang baru saja memasuki ruangan tersebut
“Sayalah pembunuh yang sebenarnya” gadistersebut menghampiri meja polisi, kemudian mengeluarkan kaki kanan manusia,tangan kanan manusia, dan sebuah bola mata dari dalam plastic bullshak yangsedari tadi dipegang oleh tangan kirinya. Hampir semua polisi yang ada padaruangan itu tercengang dan tidak percaya atas adegan dan dialog yang adadihadapan mereka pada malam ini.

“Saufyka Umari” gumam Eldwin dari balik jerujibesi

To be continue ………..

Siapakah Saufyka Umari? Apakah ia memang pembunuh berdarah dingin yang sebenarnya??
Apakah Oik benar-benar akan melupakan Obiet?
Siapakh Deva?
Apakah kepala dari puteri Juan Andreas akan ditemukan??
Dan apa maksud dari sms Rohan untuk Cakka??

Kamis, 08 Agustus 2013

Cerita 8 part (4)

Hari senin, hari dimana pelaksanaan upacara pengibaran bendera dimulai. Seperti hari-hari biasanya Cakka datang paling pagi. Cakka terasa begitu lemas dan tak bergairah. Akhirnya ia duduk dikursi yang ada di depan gerbang untuk menunggu Obiet. Karena Cakka akan memberikan titipan dari Ify untuk Obiet. Cakka mengambil cincin yang  disimpan didalam kotak pensilnya.

“Tuhan..mengapa aku memiliki kelebihan yang oranglain tidak miliki? Mengapa aku mampu berkomunikasi dengan makhluk lain?” gumam Cakka sambil menatapi cincin itu

Tiiitiiiiiiittt

APV hitam mendarat didepan gerbang sekolah. Ternyata itu adalah Obiet. Penampilannya sangat berbeda. Ia tidak terlihat seperti biasanya. Kacamata bulat tebal tidak menghiasi matanya, rambut menjadi kering dan tidak dibasahi gel. Pakaian seragam yang biasanya dikancingkan semua sekarang telah dibuka satu kancing bagian atas. Celana biru yang biasa dipakai di atas perut kini merosot menjadi di pinggang. Benar-benar beda, seperti bukan Obiet.


“Obiet” Cakka heran melihat teman yang ada dihadapannya
“Ya. Loe ngapain disini Cak?”
“Gue nungguin loe” dengan expressi cengo
“Hooohh. Yaudah ayo masuk!!!! Upacara bentar lagi dimulai”
“Ya ayo”

Keduanya berjalan menuju kelas untuk menyimpan tas lalu bergegas baris dilapangan. Obiet dan Cakka berada dbarisan yang bebeda tetapi sejajar.Di sebelah kanan Obiet ada Cakka dan disebelah kiri Obiet ada Oik yang sedari tadi memperhatikan tampilan baru Obiet.

“Biet ada yang naksir tuh!”  ledek Cakka
“Hmmm” Obiet tersenyum licik
“Kok loe jadi berubah gini sih biet?”
“Gak ada salahnya melakukan perubahan yang didasari karena cacian dan hinaan orang-orang sekitar” obiet memeletkan matnya ke samping kiri
“Ohhh. Gue salut sama loe biet. Ternyata hinaan itu malah membangkitkan semangat loe untuk menjadi yang lebih baik”
“Tentu”

***

Seorang kakek tua memasuki sebuah rumah yang terletak di perumahan TIRTHA no 21. Rumah itu terdiri dari 3 tingkat, bercat hijau muda, dan teras rumah berselimut daun.

"Maafkan ayah, ayah tak sepantasnya memisahkan kamu dengan keluargamu. Ayah sadari, kebahagiaan yang sebenarnya bukan dari materi" gumam kakek tua itu

Ia melangkahkan kakinya kedalam ruangan yang didalamnya terdapat sebuah poto pernikahan berukuran besar yang menggantung.

"Raut wajah dan senyummu sangat berbeda dengan poto pernikahanmu yang pertama"

"saat menikah bersama Rio" lanjutnya

Kakek tua itu mencabut poto pernikahan yang menempel didinding itu dan membakarnya di halaman rumah tersebut.

"semoga semua kenangan ini akan musnah" gumam kakek itu sambil menyalakan korek api untuk membakar poto itu


***

22 hari sudah, wanita itu terbaring diatas kasur RS dengan hiasan infusan di anggota tubuhnya.

"Nak, sadar nak. Buah hatimu perlu do'a darimu. Kini ia telah berada disisi tuhan. Mama tak ingin kamu menyusulnya" ucap wanita yang disebelahnya sambil meneteskan air mata

wanita yang terbaring itu menggerakkan jari-jari tangan kanannya, namun tetap tak sadarkan diri.

***

Bel pulang telah berbunyi, semua murid 9B berjalan meninggalkan kelas dengan rapi tanpa ada istilah berdesakan dan dorong-dorongan.

"cak, pulang bareng yuk!!" ajak Obiet

"mmmhhh...sorry biet gak bisa. Gue ada latihan basket"

"oh ya deh gua pulang duluan" sambil membalikkan badan

"biet tunggu!!" panggil cakka

obiet membalikkan kembali badanya dan kembali berbincang-bincang dengan Cakka

"ya ada apa cak?"

"team gue butuh 1 orang lagi, soalnya salahsatu anggotanya keluar dari team karena kakinya lumpuh akibat tabrakan. Loe bisa gak bantuin team gue?"

"gimana ya, gue samasekali belum pernah main basket, megang bolanya aja gak pernah"

"gak ada salahnya kan kalo nyoba dulu" bujuk cakka

"tapi kan ......."

"loe inget kan semangat sang penulis pujaan loe itu?"

"ya, dia memiliki semangat yang tinggi dan tidak putus asa walaupun sudah hampir 50 kali kalah dalam perlombaan karya tulis. Sedangkan gue, nyoba aja belum tapi udah bilang gak bisa"

"makanya semangat!!"

"semangat"


cakka dan obiet berjalan menuju lapangan basket. Sebenarnya obiet memiliki kemampuan terpendam. Baru saja bermain basket tapi sudah langsung bisa memainkannya layak pemain basket kelas atas. Obiet mampu memasukkan bola kedalam ring dari jarak jauh.

"prok prok prok...... Obieeeeett" teriak seorang anak perempuan dari luar lapangan

"oik" gumam obiet heran


latihan basket telah selesai dan obiet sudah resmi menjadi anggota team basket sekolah yang dicapteeni oleh cakka. semua anggota beristirahat di kursi yang ada diluar lapangan sambil melakukan evaluasi.

"jadi gitu ya strategi kita untuk tanding nanti" ujar cakka

"permisi.." ucap oik yang baru menghampiri mereka

"ada apa ik?" tanya salahsatu anggota basket

"aku mau bicara sebentar sama Obiet. Boleh kan?" jelas oik

"tumben" gumam cakka

"ya silahkan. Mau bicara apa ik?" sambung Obiet

"gak disini biet!"

"ya udah di sebelah sana aja ya ik!" ajak obiet

mereka meninggalkan cakka dan anggota team basket untuk berbicara ditempat yang tidak jauh dari kumpulan anak-anak basket yang sedang beristirahat disamping lapangan.

"kenapa ik??"

"mmmhhh....mmhhhh...mmmhhhh gue gue mmhh gue" oik gugup

"apa sih loe?"

"gue mau minta maaf gara-gara gue sering ngehina loe dan bikin loe sakit hati"

"ooohh" jawab obiet singkat

"terus?"

"apanya?"

"gue dimaafin gak?"

"udah gue maafin dari dulu"

"thanks ya"

"ya"

"oh ya.. Loe masuk team basket ya?"

"ya"

"selamat ya"

"makasih"

"sama-sama. oh ini gue ada undangan ulangtahun buat loe, nanti malem datang ya!!" ajak oik sambil menyerahkan kartu undangan

"gue usahain"

"thanks"



>>>skiiiiiipppppppppp



rumah oik sangat ramai oleh teman-temannya. Hari ini adalah hari ulangtahunnya, usianya bertambah 1 tahun. oik sangat anggun memakai gaun berwarna ungu itu, ia berdiri dibelakang kue ulangtahunnya. Obiet  dan cakka turut hadir diacara ulangtahun oik. Acara ulangtahun berlangsung dengan lancar tanpa hambatan. Potongan kue pertama dari oik dipersembahkan untuk mamanya. Karena kebanyakan makan kue, perut obiet terasa sakit. Obiet hanya berdiri dengan wajah bt di dekat kolam renang. Oik menghampirinya.

"kenapa biet? Acaranya kurang seru ya?" tanya oik

"nggak kok ik. Aku cuma sakit perut aja. Kebanyakan makan kue"

"kalo gitu kekamar mandi aja!! Gue anter yuk!"

"mmmhh gak ah gue tahan ajah. Takut ngerepotin"

"gak kok. Gak ngerepotin. Tapi kalau mau ketoilet yang dikamar gue aja, kalo yang satulagi rusak lagi mau diperbaiki"

"oke"

oik mengantar obiet ke toilet yang ada di kamar oik. Namun oik kembali keluar dan meninggalkan obiet sendiri. Setelah obiet keluar dari toilet ia menginjak sesuatu. Ternyata yang diinjak obiet adalah sebuah buku. Obiet mengambil buku itu dan membaca covernya.

"hah? Jadi apa yang ku inginkan part 7" ucap obiet heran

obiet membawa buku itu dan memperlihatkannya pada oik.

"ik ini buku loe?"

"iii....iya" jawabnya gugup dengan mata sendu

"loe kenapa?kok kayak yang...."

"mmmhhh...kita bicara disana ya!!" oik mengajak obiet menuju 2 buah kursi yang ada ditaman

"kenapa ik?"

"gue mau cerita sesuatu boleh kan?"

"boleh kok"

"semanjak masuk smp gue punya sahabat namanya ify. Dia sahabat gue, tempat gue ngadu dan curhat. Waktu kelas 8 gue suka sama cakka, ify tau. Tapi malah ify yang deket sama cakka. Gue benci banget sama ify, dan sampai saat ini kita masih musuhan"

"terus dia minta maaf gak?"

"udah sering banget, cuma gue nya aja egois"

"terus-terus?" obiet semakin penasaran

"gue sirik banget sama ify. Selain dia pinter, berbakat dalam menulis, berwawasan dan dia juga jago ngedance. Buku ini adalah karya ify yang dikasih ke gue sebelum kita musuhan"

"lantas? Sekarang ify dimana?"

"3 minggu yang lalu dia meninggal di bangku tempat duduk loe yang waktu pertama masuk 9b. saat itu ia mendapat kabar bahwa ibunya tabrakan, ia sangat kaget. Kami mengira ia hanya pingsan biasa, tapi ia sudah tak bernyawa. Dan kata neneknya, ify memiliki penyakit jantung"

"mmmmhhhh"

"dan cara loe natap orang sangat sama seperti tatapan ify. Maka dari itu gue sempet benci sama loe. Tapi setelah gue membaca buku buatan ify yang berjudul jadi apa yang ku inginkan part 7 gue mendapat banyak pelajaran berharga dan gue sadar bahwa selama ini gue terlalu egois terutama sama ify dan loe biet!!"

"oh gitu ya. Kalo gitu, gue boleh kan pinjem buku ini?"

"boleh biet"

"kalo loe mau gue punya part 1,2,3,4,5,6, dan 8. Besok gue bawa deh kesekolah"

"ehmm gak usah biet makasih"




to be continue



apakah ify memiliki hubungan dengan obiet?

Mengapa cakka belum memberikan cincin itu pada obiet?

Apa isi dari part 7 yang telah membuat oik sadar akan keegoisannya?

Mengapa oik tidak mau membaca buku part sebelumnya?

Dan pertanyaan bonus, apakah penulis akan melanjutkan cerpen ini?

ketemu lagi di part 5 ya setelah mendapat 35 like+30 comment dan jawaban yang benar !!   

Kamis, 01 Agustus 2013

Cerita 8 part (3)

Cakka terus berlari mencari temannya. Ia berlari menuju perpustakaan yang terletak di lantai 2. Tetapi perpustakaan terlihat begitu sepi dan tak ada sedikitpun murid yang berkunjung, disana hanya ada seorang bapak penjaga perpustakaan yang sedang merapikan buku-buku.

“Permisi pak” sapa Cakka
“Ya. Mau cari buku apa?”
“Aku mencari temanku, apa dia kemari?”
“Apa teman kamu itu siswa baru yang dari luar pulau itu? Yang berkacamata bulat tebal?”
“Ya betul. Apa bapak melihatnya?”
“Tadi dia memang kemari, dia mengacak-ngacak buku yang terdapat dipojok sebelah sana kemuadian ia merapikannya kembali. Entah apa buku yang dicarinya”
“Lalu sekarang ia kemana?”
“Terakhir sih dia menanyakan letak buku-buku perpustakaan yang sudah tidak terpakai”
“Lalu bapak simpan buku-buku tersebut dimana?”
“Di gudang”
“Di gudang? Gudang yang ada di lantai paling atas? Bukannya di gudang hanya ada kursi dan benda-benda yang rusak saja?”
“Bukan gudang yang disitu. Di sekolah ini ada dua gudang. Dan gudang yang satulagi ada di bawah tanah. Disitulah saya menyimpan buku-buku usang”
“Saya baru mendengar tentang gudang bawah tanah. Lalu pintu masuknya ada dimana?”
“Kamu pergi ke ruang kesenian yang ada di belakang sekolah, nanati disana ada sumur yang ditutup dan itulah pintu masuk menuju gudang bawah tanah”
“Terimakasih pak. Kalau gitu saya pergi dulu”
“Ya. Hati-hati”

Cakka meninggalkan Perpustakaan dan berlari menuju ke tempat yang akan menuntunnya ke gudang bawah tanah.

‘Nekad banget sih biet’ batin Cakka

Ditengah perjalanannya menuju ruang kesenian, ia mendengar suara bel masuk. Namun ia tak menghiraukan. Baginya keselamatan temannya lebih penting disbanding pelajaran. Akhirnya ia sampai di depan ruang kesenian. Matanya mulai lincah mencari keberadaan sumur yang dicarinya.

“Itu dia”

Sumur itu tidak tertutup. Ia mengintip kedalam, ternyata didalam sumur itu sudah ada tangga yang terbuat dari kayu. Sepertinya tangga kayu itu sempat dipergunakan Obiet. Cakka segera menuruni sumur itu. Benar, didalam sumur itu seperti ada sebuah ruangan besar. Pintu masuk terbuka lebar  tanpa ditutup. Cakka memasuki ruangan itu. Ruangan itu cukup gelap dan banyak sekali lemari-lemari yang sudah kotor dan tak layak pakai.

“Obiet ……biet….. Obiet loe dimana?” teriak Cakka

Cakka semakin cemas. Tak ada jawaban dari Obiet.



“Apa mungkin loe gak disini biet?” gumam Cakka

DUK . Sepertinya sebuah benda berukuran besar dan berat telah jatuh di tempat itu.

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”

Sebuah suara mengagetkan Cakka. Seperti suara benda yang terjatuh dan jeritan anak laki-laki. Cakka mengikuti arah suara itu yang berasal dari arah barat.

“Obiet!!!!” Cakka begitu kaget melihat temannya yang pingsan karena tertindih lemari yang ukurannya cukup besar

“Aduh gimana cara angkat lemarinya? Gue gak bisa” Cakka ketakutan
“Ya. Gua telefon aja Pak Joe”

Cakka meraih hand phone dari dalam saku celananya


“Sial gak ada sinyal” gerutu Cakka

Sebuah kekuatan masuk kedalam tubuh Obiet. Obiet tiba-tiba tersadar dan mampu mengeluarkan dirinya dari tindihan lemari itu. Setelah berhasil mengeluarkan diri dari tindihan lemari, Obiet kembali pingsan dihadapan Cakka. Sedangkan dari belakang Cakka terdengar suara seorang perempuan memanggil
“Cakka” panggilan itu berasal dari belakang Cakka

 Ketika Cakka menoleh, anak perempuan yang memanggilnya itu tersenyum dan pergi.

“Biet bangun biet bangun!!!!!” Cakka memukul pelan kedua pipi Obiet

Akhirnya Obiet sadar walaupun kondisinya masih lemah

“Cakkaaaaaaaaa. Kamu kenapa disini?” Tanya Obiet bernada lemas
“Loe yang ngapain disini? Gue kesini nyari loe biet”
“Gue nyari ini” Obiet memperlihatkan sebuah buku

“Loe rela mempertaruhkan nyawa loe demi buku itu?”
“Ya. Akhirnya aku mendapatkan part6 nya Cak” Obiet tersenyum dalam keadaan lemas diatas pangkuan Cakka
“Yaudah sekarang kita balik lagi ke kelas ya? Loe udah ketinggalan banyak pelajaran hari ini” ajak Cakka
“Kamu balik kekelas sendiri ya!! Aku mau cari part 4 dan part 7 nya dulu”
“Tapi kondisi loe lemas biet. Please jangan siksa diri loe Cuma gara-gara sebuah buku”
“Cakka kamu tolong ngertiin aku dong!!!”
“Oke. Gue punya part 4 nya, gue akan kasih buat loe. Tapi loe ikut gua balik ke kelas. Dan nanti kita cari yang part 7 nya bersama. Gue janji!!!”
“Beneran Cak?”
“Ya. Ayo sekarng kita bali ke kelas”
“Yo”

Cakka menggandeng Obiet untuk kembali ke kelas. Hati Cakka cukup lega karena dapat menemukan temannya yang sudah beberapa jam menghilang dari kelas.

***


Ayah P.0.V
Kenapa ya, hati ini merasa tak karuan. Semoga saja tidak terjadi suatu hal buruk pada buah hatiku. Tapi aku harus memastikan bahwa buah hatiku dalam keadaan sehat. Lebih baik aku telefon saja dia.

“Selamat siang pangeran”
“Siang ayah” suara dari seberang telefon
“Kamu baik-baik saja?”
“Emh…e…hmm ya Obiet baik-baik saja ayah. Ayah pulang jam berapa?”
“Sekarang ayah pulang cepat nak. Ayah pulang sekitar jam 5 sore”
“Oke ayah. Ayah, bagaimana sengan buku pesanan Obiet?”
“Buku yang kamu cari tidak ada di toko buku manapun. Ayah sudah memerintah semua anak buah ayah dari setiap kota, tapi tak ada satupun dari mereka yang menemukan buku pesanan kamu. Maafkan ayah ya nak!!!”
“Ya deh gak apa-apa. Kalau begitu sampai bertemu dirumah”

Tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut

***

 Obiet P.O.V
Akhirnya aku sudah mendapatkan part 4 dan part 6 dengan cara cumu-Cuma lagi. Ya walaupun aku harus tertindih lemari dulu untuk mendapatkan part 4. Sepertinya hari ini aku hanya akan membaca 3 part itu dikarenakan aku belum mendapatkan part 7 nya. Oke, suasana rumah sangat sepi dan membosankan. Reading time.
Aku membaca 3 buku itu dalam waktu 15 menit. Ketiga buku itu terdiri dari 77 halaman.
Part 4 menceritakan bahwa tokoh anak perempuan ini memperlihatkan piala juara 2 lomba puisi kepada ibunya dihadapan teman-temannya  yang sama-sama bergelut didunia hiburan dan ibu teman-temannya tersebut. Expressi yang tidak diharapkan, ibunya tidak bangga sama sekali. Sang ibu membentak dirinya karena mengikuti perlombaan tersebut. teman-temannya  yang sama-sama bergelut didunia hiburan dan ibu mereka menghina karena hanya piala juara 2 yang didapatnya. Anak perempuan dalam cerpen ini berusaha sabar menahan semua hinaan dan caci maki dari orang-orang disekitarnya.

“Aku sudah cukup sabar menerima hinaan dan cacian dari Oik” gumamku




Di part 5 ini aku mendapatkan sebuah motivasi. Semua hinaan dan cacian yang telah diterima oleh anak perempuan itu tidak membuatnya sedih dan putus asa. Hinaan dan Cacian bukanlah sosok yang menakutkan baginya, melainkan sebuah kekuatan yang akan membuatnya lebih kuat dari sebelumnya. Ia mulai berani melawan semua hinaan yang datang kepadanya. Dan ia mulai berontak kepada ibunya agar tidak memaksanya bergelut disunia hiburan.

'Ternyata penampilan dan kelakuan sama-sama CULUN' Suara itu masih terngiang jeloas ditelingaku. 

“Kamu akan memakan hinaan dan cacian kamu terhadapku, Oik Cahya Ramadlani ” gumamku bernada sinis

Setelah membaca part 5 aku mendapatkan sebuah dorongan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.Dan akan mengimplementasikan nilai-nilai moral yang tedapat dalam part 5 kedalam kehidupannya sehari-hari.

Kemudian dalam part 6 ini tokoh anak perempuan itu akan mengembangkan bakatnya dengan caranya sendiri tanpa mengikuti perlombaan. Tangannya mulai lincah menari di atas keyboard untuk menulis catatan perjalanan hidupnya sebelum menjadi penulis terkenal. Ia mampu mengembangkan bakatnya dan menjadi apa yang dia inginkan tanpa mendapat kekangan dari siapapun meski itu ibunya sendiri.

“Jadi cerpen ini adalah kisah nyata penulis. Tapi kenapa dia tidak menuliskan namanya sebagai penulis dalam buku ini”
“Sepertinya ini adalah sebuah misteri yang harus aku pecahkan. Tapi aku harus mendapatkan part 7 nya agar aku bisa mengenal si penulis lebih jauh”

Aku mulai memutar otak untuk mencari cara agar aku bisa mendapatkan part 7 nya. Aku mencoba mencari tentang buku ini didalam om google. Tapi hasilnya nihil. Tak ada data samasekali mengenai buku ini beserta penulisnya. Apa mungkin buku ini baru sample saja dan belum diperbanyak? Dan aku baru sadar bahwa aku mengidolakan penulis buku ini. Aku berharap dapat bertemu dengannya dan dapat berdiskusi bersama dengannya.

“Aku berjanji akan melanjutkan Cerpen buatan kamu kalau aku sudah mendapatkan part 7nya” sumpah itu tiba-tiba keluar dari mulutku

***

Sore hari di Sekolah

Cakka sangat lelah karena baru selesai latihan basket. Minggu depan sekolahnya akan bertanding melawan SMP tetangga. Matahari sudah hampir terbenam dan anggota team basket lainnya sudah pulang. Kecuali Cakka, ia masih menunggu jemputan Kak Elang di depan gerbang. Cakka merasa ada seseorang yang menemani disamping kanannya. Ternyata memang benar.

 “Ify, kamu ngapain masih disini?”
“………” Ify hanya menjawab dengan senyuman
“Katakan apa yang ingin kamu sampaikan Fy!!!!”
“…” Ify menundukkan kepalanya dan memberikan sebuah cincin yang bertuliskan Rini
“Untukku?”
“…” Ify menggeleng
“Lantas?”
“..” Ify menatap sendu kepada Cakka
“Obiet?”
“…” Ify tersenyum dan mengangguk

***

Malam hari di Rumah Obiet

Obiet sangat bahagia bisa menikmati malam minggu yang penuh kasih sayang bersama ayah tercintanya. Obiet memijiti badan ayah yang telah menjadi penopang hidupnya. Ayah merasa bangga memiliki anak baik seperti Obiet. Dan yang lebih membanggakan adalah Obiet selalu menjadi yang terbaik untuk ayahnya.

“Ayah, Obiet boleh bicara sesuatu tidak?”
“Tentu boleh. Ada apa?”
“Kalo tawaran ayah yang waktu itu masih berlaku gak yah?”
“Tawaran apa? Ayah lupa”
“Ituuu..yang ayah ngajakin aku buat operasi mata”
“Oh itu. Tentu masih. Kenapa?”
“Obiet mau kok yah operasi mata”
“Kok tiba-tiba berubah fikiran gitu?”
“Obiet merasa ribet aja pake kacamata”
“Ia besok ya kita ke Rumah Sakit. Kebetulan besok kan hari minggu. Sekalian jalan-jalan”
“Oke yah. Makasih”

***

Mutiara Indah Hospital

Wanita berambut panjang yang memiliki tubuh tinggi dan kecil masih dalam keadaan koma. Sudah hampir 3 minggu ia tak sadarkan diri. Infusan menghiasi bagian tubuhnya. Sedangkan wanita yang telah melahirkannya menangis terisak dihadapannya.

“Maafkan ibu. Ibu terlalu memaksa dan mengekang kamu. Sehingga semua ini terjadi padamu nak” ucap wanita yang menganggap dirinya seorang ibu
“Ibu sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Semuanya telah pergi meninggalkan ibu” lanjut wanita paruh baya itu

Kalimat penyesalanlah yang terus mengalir dari mulutnya. Padahal, kata penyesalan tak kan menyelesaikan masalah. Walaupun beribu kata penyesalan yang terlontar dari mulut manisnya, belum tentu anaknya akan kembali sadar. Do’a dan keajaibanlah yang mampu membuat anaknya kembali  sadar dan hidup normal seperti sebelumnya. Ia baru menyadari bahwa penyesalan akan datang di akhir kalimat.

“Kamu telah dewasa dan ibu tak kan ikut campur urusanmu nak” ucapnya terisak





***


Ditempat yang berbeda, Obiet sedang melakukan operasi pada kedua matanya. Ayah menunggunya di kursi yang berada diluar ruangan tempat pelaksanaan operasi. 30 menit kemudian Obiet keluar dari ruangan tersebut dengan paras wajah yang berbeda dari sebelumnya. Matanya yang indah lebih terlihat mempesona dibanding menggunakkan kacamata. Mata Obiet Nampak lebih ringan dari biasanya. Ayah sampai terkagum melihat paras tampan pangerannya.

“Terimakasih ayah” Obiet tersenyum
“Sama-sama pangeran”
“Setelah ini kita pergi kemana yah?”
“Kemanapun kamu suka akan ayah antar”
“Kalo ke lapisan langit ke tujuh naik paus akrobatis gimana yah?”
“Kamu ini. Bercanda aja deh”
“Heheee kan jarang-jarang Obiet bisa bercanda”
“Ia deh ia. Sekarang kita ambil mobil diparkiran. Lalu jalan-jalan”
“Lest goooo”


Apa maksud ify memberikan tulisan bertiliskan "RINI" kepada Obiet?
Apakah Obiet serius dengan sumpahnya untuk melanjutkan cerpen itu?
Apakah Obiet akan menjadi pribadi yang baru setelah mengganti style baru nya?