Minggu, 11 Desember 2011

3 CINTA MILIK KITA (PART4)

“Papa ingat tujuan kita mengambil Obiet dari Sivia hah?”
“Ia papa ingat. Hanya keajaiban tuhan yang kini masih memberi kesempatan hidup pada Oik”
“Dan Obiet, yang akan menjadi malaikat Oik, anak kita”

‘Aku bukan anak kandung mereka? Dan mereka membesarkanku karena Oik, bukan karena ketulusan? Dan siapa itu Sivia?’ batin Obiet yang mendengar percakapan itu dari pintu yang setengah terbuka


Part4

"Kak Obiet, ngapain disini?" Oik heran melihat kakanya yang berdiri didekat pintu masuk
"Kaka nungguin kamu ik" jawabnya berbohong
"Lah kok?"
"Sebaiknya jangan dulu masuk rumah ik!!!!!"
"Kenapa kak?"
"Mmmm sini yuk!!!" Obiet mengajak Oik untuk duduk dikursi yang ada di halaman rumah


"bintangnya indah ya kak?Andai aja aku jadi bintang!!!!!" ucap Oik
"ah?eh?heh?" jawab Obiet gerogi
"Kenapa kak?"
"Ehmmm apa maksud perkataanmu tadi?" Obiet merasa ganjil dengan kata-kata Oik, seolah teringat penyakit yang diderita Oik
"Enggakhehehehhehe"
"Yeeee"
"Kak, kok jangan dulu masuk sih?"
"Kakak ketahuan ngisi acara pensi di sekolah kamu tau" jawabnya manyun
"ya ampun. Aku kok gak tau yah"
"Hmmm.. mama mara besar ik"
"Biar Oik yang jelasin ke mama"
"Bener?"
"Ia ia"
"Eh bentar. Kok kamu baru pulang jam segini, ini kan malem banget?"
"Kakak kayak gak tau Oik aja. Oik kan banyak ikut kegiatan di sekolah"
"Oh ia deh"
"Yaudah masuk rumah yuk!!!" Ajak Oik sambil memegang tangan Obiet seolah mengajak obiet untuk langkahkan kakinya


Ckrek

Pemandangan dalam rumah sangat berubah drastis. Agni dan Alvin terlihat sangat rukun, berbeda dengan pemandangan tadi. Keduanya sedang asik menonton sinetron "PUTRI YANG DI TUKAR".  Muka Obiet masih terlihat tegang. Oik menatap exspresi wajah kakaknya itu.

"Ma..pa. Maaf Oik pulang kemaleman"
"Ia" jawab Agni tanpa memandang wajah Oik
"Pa" Oik meminta jawaban dari papanya
"Kenapa? Belakangan ini kok sering pulang lewat magrib?"
"Kemarin aku kan jadi panitia pensi disekolah. Oh ia pa, aku sempat kelelahan mencari grup band yang mau ngisi acara pensi di sekolahku. Untung kak Obiet dan teman-temannya mau bantu aku loh" jelas Oik
"Oh gitu ya. Sekarang kalian masuk kamar gih, badannya pada bau" Agni nimbrung
Obiet dan Oik mengangguk. Keduanya segera berbalik badan untuk berjalan menuju kamar masing-masing.

"Oik" panggil Agni dan menghentikan langkah Oik
"Kenapa ma?"
"Kalo bisa jangan terlalu aktif disekolah, mama gak mau kamu kecapean. Kamu kan ingin jadi polwan, jadi harus bermodal kesehatan. Contoh tuh kakakmu"
"Ia"



Oik  tak tahu makna dari ucapan Agni. Expresinya biasa saja. Berbeda dengan Obiet, yang hatinya masih menyimpan banyak pertanyaan. Namun Obiet paham, makna dari ucapan Agni kepada Oik. Jarum panjang dan jarum pendek pada jam yang menempel di dinding kamar Obiet pas ke angka 12. Sudah berulang kali ia membolak balik posisi tidurnya, tapi mata dan hati berkehendak lain.

'Oh tuhan......jangan biarkan semua ini menghantuiku. Itu hanya masalaluku. Dan jika engka menghendaki aku untuk dapat berkumpul kembali dengan keluargaku, pertemukanlah kami. Namun jika kau tak menghendaki, jangan biarkan aku terlarut dalam kegelisahan ini. Ku serahkan semuanya padamu' batin Obiet


#TRIA P.O.V

Tanpa memejamkan mata, aku sudah merasa gelap. Tapi mengapa mata ini sulit terpejam walau hanya untuk satu detik saja. Tuhan,, izinkan aku tidur!!!! ku mohon!!!!


#CAKKA P.O.V

Kedua tanganku masih asik memainkan senar pada gitar yang ku peluk. Alunan melodi yang sangat indah ini malah membuatku semakin gundah. Entah mengapa? Hari ini sangat melelahkan, harusnya aku dapat cepat beristirahat dan pergi ke dunia mimpi. Tapi, mengapa aku sulit untuk membaringkan badanku dikasur yang keras ini?



At RSCM


Ruangan yang berbau obat ini menjadi saksi bisu kegundahan Obiet. Banyak teka-teki yang harus diungkapkannya

Siapa ia sebenarnya?
Siapakah orang-orang yang pernah mengisi masa lalunya?
Apa penyakit yang diderita Oik?
Apakah ia harus meninggalkan bybandnya dan fokus pada pekerjaannya sebagai dokter agar bisa membalas budi baik Agni dan Alvin?

"Dokter" wanita berseragam putih-putih itu membuyarkan lamunannya
"Ia sus?"
"Anak-anak AKPER (AKademik kePERawatan) sudah datang dok!!!!"
"Oh ya baik saya akan segera kesana"



SKIIIIIIIPPPPPPP



"Kita memang jodoh ya!!!!!" celetuk Cakka
"Hah? Masa sih?" Obiet tersenyum
"Ia. Buktinya kita dipertemukan lagi"
"Hmm hhhheee. Tapi aku gak nyangka kalo kamu anak AKPER loh cak"
"Kok gitu? Oh karena aku pengamen kan ya?"
"Enggak lah. Kamu kebiasaan deh"


Hari demi hari, mereka semakin akrab. Hubungan pertemanannya semakin erat. Apalagi jarak rumah yang berdekatan, membuat mereka aelalu pulang bersama. Obiet memperlakuakn Cakka dengan spesial. Berbeda dengan perlakuannya kepada anak AKPER lainnya. Banyak sekali yang mengira Obiet dan Cakka adalah sodara kandung. Jika ditelaah lebih dalam, banyak sekali persamaan sifat mereka. Keduanya sedang kasmaran kepada salahsatu penghuni RSCM. Cakka mengira bahwa wanita yang ditaksir Obiet adalah suster Ify, karena mereka sering makan siang bersama. Sedangkan Obiet menyangka bahwa Cakka naksir kepada Zevana (Salah satu pasien yang sangat akrab dengan Cakka).

"Kue kue" teriaknya di lorong yang sudah menjadi tempatnya untuk mencari uang
"Tria" Cakka memegang pundak Tria
"Eh cakka. Mau beli?"
"Enggak.HHHEE. Maaf ya"
"Yah kirain. Kamu lagi istirahat ya?"
"Ia. Eh aku boleh nyanyiin lagu gak buat kamu?"
"Boleh boleh. Tapiiiiii"
"Tanpa gitar juga suaraku merdu tau"
"Iadeh ia"


* pertamaku melihat dirimu
detak jantung ini tak menentu
aku jatuh cinta padamu

** setiap langkahmu kan ku ikuti
takkan pernah lelahku arungi
hingga engkau jadi milikku nanti

reff:
bila waktu beri kesempatan
untuk ku lebih dekat denganmu
jika Tuhan penuhi pintaku
betapa bahagia hatiku



bila waktu beri kesempatan
untuk ku lebih dekat denganmu
jika Tuhan penuhi pintaku
betapa bahagia, betapa bahagia
betapa bahagia hatiku

(vagetoz_jatuh cinta padamu)


Lagu yang dinyanyikan Cakka itu bermaksud untuk mengutarakan perasaannya pada Tria. Namun Tria tidak sadar. Karena dari awal berkenalan, Tria hanya menganggap Cakka sebagai sahabat. Agar Cakka tak kecewa, Tria memuji-muji suara merdu Cakka. Jam istirahat sudah habis, Cakka kembali ke ruangan. Beberapa menit setelah Cakka meninggalkan Tria di lorong, Obiet datang dan bertemu Tria. Mereka berbincang-bincang dulu. Tria masih mengenal Obiet sebagai OB di RSCM.  Ketika mereka sedang asik ngobrol, suster Ify memanggil Obiet dengan sebutan Dokter. Tria sadar telah dibohongi Obiet. Perasaannya kecewa dan marah

"Kamu jahat biet. Udah bohongin aku!!!!!!!" Tria berlari meninggalkan Obiet. Tapi Obiet hanya diam pasrah tak mengejar.




Pantaskah jika Obiet marah ke suster Ify yang tak sengaja membuka rahasianya?
Apakah Tria akan marah berkepanjangan setelah tau Obiet membohonginya?
Dan akan terjawabkah semua pertanyaan yang sedang menghantui Obiet?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar